PAUS FRANSISKUS WAFAT, MASA BERKABUNG SEMBILAN HARI

(meta ai)

Hal tersebut diungkapkan KBRI Vatikan dalam siaran persnya, Selasa (22/4/2025). Setelah dimasukan dalam peti mati, jenazah Paus Fransiskus akan disemayamkan di Basilika Santo Petrus.

Misa Kudus akan diadakan setiap hari. Di akhir masa berkabung, akan diadakan misa pemakaman besar di Basilika Santo Petrus.

Sebelum wafat, Paus Fransiskus sempat dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli, Roma sejak 14 Februari 2025 selama 38 hari. Ketika itu, dokter mengatakan Paus Fransiskus menderita pneumonia bilateral.

Tanggal 18 Februari dokter mengatakan, kondisi Paus berangsur-angsur memburuk. Menurut catatan kesehatan pihak Vatikan, pada 1957, di awal usia 20-an, Jorge Mario Bergoglio menjalani operasi untuk mengangkat sebagian paru-parunya yang terkena infeksi pernapasan.

“Seiring bertambahnya usia, Paus Fransiskus sering menderita penyakit pernapasan. Bahkan membatalkan encana kunjungannya ke Uni Emirat Arab pada bulan November 2023 karena influenza dan radang paru-paru,” jelas pernyataan KBRI Vatikan.

Paus Fransiskus meninggal Senin (21/4/2025) pukul 07.35 waktu Roma, Italia di kediamannya Apartemen Santa Marta. Paus Fransiskus, yang sebelum menjadi Uskup Roma bernama Jorge Mario Bergoglio, lahir di Flores, Buenos Aires, Argentina, 17 Desember 1936, meninggal pada usia 88 tahun.

Belum ada kepastian kapan dan dimana Paus Fransikus akan dimakamkan. Namun kepada televisi Meksiko Noticieros Televisa, Desember 2023, Paus Fransiskus menyatakan ingin dimakamkan di Santa Maria Maggiore. Paus harus dimakamkan antara hari keempat dan keenam setelah kematiannya.

Papal Interregnum

Setelah seorang paus wafat, ada masa yang disebut sebagai ‘Papal Interregnum’. Yakni, periode antara wafatnya seorang paus dan pemilihan paus lainnya.

Masa ‘Papal Interregnum’ kali ini dimulai ketika Paus Fransiskus meninggal hingga nanti seorang paus baru terpilih. Di masa itulah, para kardinal kini harus memutuskan kapan tepatnya pemakaman dapat dilaksanakan, dan setelah itu, kapan konklaf untuk memilih Paus yang baru, dapat dimulai.

Paus Perdamaian

Paus Fransiskus dikenal sebagai seorang Paus yang tidak kenal lelah menyerukan perdamaian dan menunjukkan kedekatannya dengan mereka yang menderita akibat peperangan.

“Perdamaian adalah hal yang selalu dipanjatkan saat berdoa. Paus Fransiskus menetapkan hari-hari puasa dan doa perdamaian untuk Suriah, Lebanon, Afghanistan, Sudan Selatan, Republik Demokratik Kongo, dan Tanah Suci, yang melibatkan umat beriman di seluruh dunia,” jelas pernyataan KBRI Vatikan.

Dalam pesannya yang terakhir sebelum memberikan berkat ‘Urbi et Orbi’, Minggu (20/4/2025) masalah perdamaian ditekankan lagi. Paus menyerukan dan mendesak diupayakannya perdamaian di Timur Tengah (perang antara
Israel dan Palestina), di Ukraina, Republik Demokrasi Kongo, Sudan Selatan, Kaukasus Selatan, Armenia, Azerbaijan, Sahael, dan Tanduk Afrika, juga Myanmar.

“Saya mengimbau kepada semua orang yang memegang tanggung jawab politik di dunia kita untuk tidak menyerah pada logika ketakutan yang hanya akan menyebabkan isolasi dari orang lain, tetapi lebih baik menggunakan sumber daya yang tersedia untuk membantu yang membutuhkan, memerangi kelaparan, dan mendorong inisiatif yang mempromosikan pembangunan,” kata Paus Fransiskus dalam pesan ‘Urbi et Orbi’

Paus Fransiskus selalu mengatakan, semua manusia diciptakan dengan harkat dan martabat yang sama. Maka semua adalah saudara (Fratelli tulli). Satu saudara yang tinggal dan hidup di dunia yang sama yang harus dijaga dan dipelihara (Laodato Si). (JB/03/Wid)