PRODUK UMKM INDONESIA CATAT POTENSI EKSPOR SENILAI Rp12,56 MILIAR PADA CISMEF 2025

Paviliun UMKM Indonesia di ajang CISMEF 2025 di Guangzhou, Tiongkok, 23-20 Juni 2025. (Ist)

Produk unggulan seperti kakao, rempah-rempah, kerupuk udang, dan makanan bebas gluten mencatatkan potensi transaksi dagang senilai US$ 773,2 ribu atau setara Rp12,56 miliar.

Atase Perdagangan Beijing Budi Hansyah mengatakan, CISMEF 2025 menjadi sarana yang tepat untuk mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia. Bahkan,beberapa produk kakao, rempah, kerupuk udang, dan makanan bebas gluten telah menghasilkan nota kesepahaman (MoU) dengan calon mitra dagang.

“UMKM produk pangan kakao, rempah, kerupuk udang, dan makanan bebas gluten berhasil menghasilkan nota kesepahaman dengan calon mitranya di Tiongkok senilai Rp12,56 miliar,” kata Budi dalam keterangannya.

Budi juga mengatakan,produk UMKM Indonesia memiliki daya saing dalam memasuki pasar Tiongkok. Hal ini terlihat dari antusiasme pengunjung pameran, khususnya untuk produk pangan yang ditampilkan selama pameran berlangsung

“Partisipasi ini memberikan eksposur positif bagi produk UMKM Indonesia dan memperkuat citra Indonesia sebagai mitra dagang yang inovatif dan kompetitif. Produk makanan sehat, kopi, dan perhiasan menjadi sorotan utamapengunjung,” jelas Budi.

Apresiasi

Pada CISMEF 2025, Paviliun Indonesia memfasilitasi 25 pelaku UMKM mengisi paviliun Indonesia. Produk UMKM yang ditampilkan terdiri dari produk pangan, kerajinan tangan, serta fesyen dan aksesorisnya. Partisipasi pada pameran ini merupakan hasil sinergi Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI (KBRI) Beijing dengan Kementerian UMKM.

Susi Julianti, perwakilan PT Mandala Prima Makmur, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Atase Perdagangan KBRI Beijing dalam keikutsertaan perusahaannya di pameran CISMEF 2025. Menurutnya, ajang ini membuka peluang besar untuk memperluas ekspor produk unggulan Indonesia ke pasar Tiongkok, khususnya bubuk kakao yang diminati pembeli potensial.

“Produk lain seperti minuman cokelat, keripik tempe, salted egg fish skin, coffeeball, serta rempah-rempah seperti lada, cengkeh, dan kayu manis juga mendapat respons positif,” jelas Susi.

Untuk mendukung kelancaran ekspor, jelas Susi, pihaknya tengah mempersiapkan pendaftaran izin General Administration of Customs of the People’s Republic of China (GACC) bagi produk yang belum terdaftar.

Pengembangan UMKM

CISMEF 2025 merupakan pameran internasional terbesar di Asia-Pasifik yang berfokus pada pengembangan UMKM, serta telah diakui Global Association of the Exhibition Industry (UFI). Pada tahun ini, Indonesia berpartisipasi sebagai mitra strategis bersama lebih dari 30 negara dan organisasi internasional.

Mengusung tema “Large and Small, Opportunities for All”, CISMEF 2025 sejalan dengan misi pemerintah melalui Program Kementerian Perdagangan, yaitu UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (BISA Ekspor).

Program ini bertujuan mendorong perluasan akses pasar produk Indonesia di kancah global. Upaya tersebut diwujudkan melalui berbagai langkah strategis, seperti fasilitasi pelaku usaha dalam pameran berskala internasional, partisipasi dalam misi dagang, serta pemanfaatan perjanjian dagang Indonesia dengan negara mitra untuk membuka peluang ekspor lebih luas. (JB/03/Wid)

umkm, cismef 2025, kementerian perdagangan,