MENAG USULKAN PEMBANGUNAN MUSEUM HADIS DI INDONESIA

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar (dua kanan) hadir dalam Konferensi ke-4 Dewan Pengawas Lembaga Hadis Nabawi di Madinah, Selasa (28/4/2025). Menag mengusukan pembangunan museum hadis Rasulullah di Indonesia. (dok kemenag)

Jakarta, JaringBisnis. Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengusulkan pembangunan museum hadis Rasulullah di Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim sangat besar. Usulan tersebut disampaikan Menag dalam Konferensi ke-4 Dewan Pengawas Lembaga Hadis Nabawi di Madinah, Selasa (28/4/2025).

“Dalam konferensi ke-4 ini, sebagai Dewan Pengawas Lembaga Hadis Raja Salman, saya mengusulkan pembangunan museum hadis Rasulullah di Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim sangat besar,” terang Menag di Madinah, Selasa (29/4/2025).

Nasaruddin Umar sudah tiga tahun tercatat sebagai Dewan Pengawas Lembaga Hadis Nabawi. Lembaga tersebut bertanggung jawab langsung kepada Raja Salman selaku pimpinan tertinggi di Arab Saudi.

“Museum ini nantinya akan menjadi semacam lembaga pembahasan hadis, bukan hanya dari segi hukum, tapi juga dari segi tibbun-nabawi (kedokteran ala Nabi),” sambungnya.

Menurut Menag, ada banyak hadis Nabi Muhammad yang menjelaskan tentang berbagai ragam cara pengobatan. Hal ini perlu dilakukan pengembangan dan pengkajian yang lebih mendalam.

“Jadi kajian hadis akan berkembang tidak hanya pada aspek hukum, tapi juga pesan substantif lainnya. Semoga museum hadis ini bisa direalisasikan di Indonesia,” paparnya.

Peran Indonesia

Pada konferensi sebelumnya, Menag Nasaruddin Umar mengusulkan adanya Musabaqah Hadis tingkat internasional. Usulan tersebut kini sudah dijadikan sebagai program bagi Lembaga Hadis binaan Raja Saudi.

“Alhamdulillah, melalui lembaga ini, Indonesia dapat berkontribusi dalam ide dan pemikiran. Insya Allah ini dapat dinikmati oleh umat Islam di seluruh dunia,” papar Menag.

“Semoga usulan pembangunan museum hadis ini juga bisa terwujud oleh Lembaga Hadis milik Raja Salman sehingga nantinya bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia pada khususnya,” tandasnya. (JB/03/Wid)