Jakarta, Keputusan sepihak European Union Deforestation Regulation (EUDR) yang membatasi kelapa sawit Indonesia atas alasan pembukaan lahan hutan dan produk yang tidak sehat, menjadi ancaman pada petani sawit. Hal ini dikatakan Insan Syafaat, Direktur Eksekutif LSM Partnership for Indonesia’s Sustainable Agriculture,
Berbicara pada seminar Epistemic Community and Market Forum (ECMF) on Sustainable Vegetable Oil, Madrid, 30 November 2023, Syafaat mengatakan dengan porsi sebesar 40,64 juta orang, petani kecil menyumbangkan 29,96 angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2022. “Karenanya, apa yang dilakukan Uni Eropa melalui EUDR adalah suatu kebijakan yang tidak memikirkan peran petani kecil dalam dalam rantai pasokan global dan justru membahayakan penghidupan mereka,” kata Syafaat.
Industri sawit sendiri menyumbang 10,2 persen ekspor Indonesia pada tahun 2022 serta berkontribusi langsung bagi penciptaan 5,5 juta lapangan kerja serta bagi 17 juta orang pekerja yang terkait secara langsung maupun tidak langsung. Karenanya, industri sawit berkontribusi bagi pencapaian 10 dari 17 UN Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.
Kelapa sawit yang berkontribusi bagi 40 persen suplai total minyak nabati global hanya menggunakan 8 persen dari total luas lahan perkebunan minyak nabati di seluruh dunia, dengan tingkat rendemen 4-7 kali lebih tinggi dibandingkan minyak nabati lain.
Di sisi lain, isu mengenai deforestasi dan ancaman kesehatan dianggap sebagai mispersepsi dan misinformasi.https://jaringbisnis.com/black-campaign-kelapa-sawit-indonesia/ (GlG)
