Jakarta, JaringBisnis. Memperingati Hari Anak Nasional 2025, Direktorat Kebudayaan Universitas Indonesia (UI) bersama Makara Art Center Universitas Indonesia (MAC UI) dan didukung Komoenitas Makara, menggelar dua rangkaian kegiatan budaya edukatif. Kegiatan berlangsung Rabu (23/7/2025) di Auditorium Makara Art Center UI, Kampus Depok.
Acara dimulai dengan sarasehan budaya bertema ‘Peran Penting Kebudayaan dalam Membentuk Karakter Generasi Penerus Bangsa’. Sarasehan ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional lintas disiplin yang membahas urgensi budaya sebagai fondasi pembangunan karakter anak Indonesia di tengah arus digital dan globalisasi.
Acara dibuka secara resmi oleh nDra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, M.Si.Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Narasumber yang hadir dalam sarasehan yang dimoderatori Fitra Manan, Ketua Komoenitas Makara, antara lain Jose Rizal Manua, seniman teater sekaligus dramawan dan pengajar teater anak, Prof. Dra. Corinna D.S. Riantoputra, Guru Besar Fakultas Psikologi UI, dan Ratna Susianawati, S.H., M.H., dan Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan HAM KemenPPPA RI.
Sarasehan budaya diselingin penampilan duet kolaborasi berupa tari tradisional dan pencak silat seni oleh dua siswa SMP Negeri 2 Depok, Indonesiana Ayuningtyas dan M Elbar Syahputra dan persembahan lagu anak-anak oleh kelompok Swara SeadaNya dari Komoenitas Makara.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pagelaran Wayang Kulit Bocah-Remaja dengan lakon ‘Tripama Kawedar], yang bermakna tersingkapnya tiga teladan kehidupan yaitu kebijaksanaan, kesetiaan, dan pengabdian.
Pagelaran ini digelar sebagai bentuk pelestarian budaya sekaligus ruang ekspresi kreatif bagi para dalang muda. Menariknya, seluruh dalang dalam pertunjukan ini merupakan generasi baru yang masih berstatus pelajar dan mahasiswa yaitu Ki Fakih Tri Sera Fil Ardhi S. Hum., Ki M. Zaidan Abid, Ki Pandu Arya Wicaksono, Ki R. Cakka Ararya Wibisana, dan Ki Rendy Yogi Saputro
Pertunjukan ini menjadi manifestasi nyata bagaimana seni tradisi dapat diwariskan dan dihidupkan kembali oleh generasi muda, sekaligus memperkuat pendidikan karakter anak-anak Indonesia melalui cerita pewayangan yang sarat makna moral dan nilai-nilai luhur budaya.
“Bermain adalah dunia anak. Dengan bermain kreativitas, imajinasi dan motorik mereka akan tumbuh dan berkembang. Jangan bebani anak dengan dunia orang dewasa dan gadget yang membuat mereka mengalami penuaan dini. Menghilangkan dunia bermain anak sama dengan mematikan masa depan peradaban. Mengembalikan dunia bermain anak adalah investasi peradaban masa depan.”, ujar Direktur Kebudayaan Universitas Indonesia Dr. Ngatawi Al- Zastrouw. (JB/03/Wid)
komoenitas makara, seni budaya, universitas indonesia, makara art center,