GARUDA INDONESIA KEMBALI RAIH SERTIFIKASI PENGIRIMAN KARGO FARMASI

Penyerahan sertifikasi Pharmaceutical Good Distribution Practice (GDP) yaitu sertifikasi jaminan kualitas layanan pengiriman kargo farmasi dari Sucofindo kepada Garuda Indonesia. (dok garuda indonesia)

Sertifikat tersebut diserahkan secara langsung Direktur Layanan Industri Sucofindo, Budi Utomo kepada Direktur Operasi Garuda Indonesia, Tumpal M. Hutapea, Jumat (25/4) di Kantor Pusat Garuda Indonesia.

Sertifikasi ini merupakan perpanjangan dari sertifikasi GDP yang pertama kali diterima Garuda Indonesia pada 2020 sebagai bagian dari upaya strategis untuk percepatan distribusi vaksin di tengah situasi pandemi Covid-19.

Perolehan kembali sertifikasi ini mencerminkan komitmen Garuda Indonesia dalam menjaga kualitas tinggi layanan kargo farmasi yang sesuai dengan regulasi internasional, sekaligus menjadi pionir maskapai di Indonesia yang berhasil memperoleh standardisasi kualitas angkutan kargo farmasi.

“Diraihnya kembali sertifikasi GDP di tahun ini, menandai komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia dalam mengoptimalkan upaya pengembangan lini bisnis angkutan kargo yang aman dan terpercaya dalam menjaga kualitas mutu produk farmasi,” ujar Hutapea.

Lebih lanjut, Hutapea mengatakan sertifikasi ini diperoleh setelah serangkaian proses audit menyeluruh yang dilakukan oleh lembaga audit independen Sucofindo terhadap kapabilitas Garuda Indonesia untuk mengangkut produk farmasi.

Audit yang dilakukan meliputi banyak aspek, mulai dari handling of acceptance, storage and delivery, hingga pelatihan GDP untuk karyawan yang bekerja di bidang warehouse dan cargo handling yang mengacu kepada 180 kriteria standardisasi World Health Organization (WHO) terkait Handling of Acceptance, Storage and Delivery of Pharmaceutical Products.

Pasar potensial

Pada 2024, Garuda Indonesia mencatatkan peningkatan pengangkutan produk farmasi yang cukup signifikan, dari 994 ribu kilogram naik 31% menjadi 1,3 juta kilogram.

Dibandingkan dengan angka pengangkutan pada 2022 yang hanya mencapai 594 ribu kilogram, pencapaian ini menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dan signifikan. Angka pertumbuhan tersebut diproyeksikan akan terus menguat di tahun ini.

“Adanya sertifikasi ini juga mencerminkan kesiapan infrastruktur penunjang yang mengacu pada standarisasi internasional dalam layanan angkutan kargo produk farmasi seperti vaksin, obat-obatan, hingga vitamin. Sehingga, diharapkan kedepannya layanan pengangkutan kargo farmasi ini akan terus menjadi pangsa pasar potensial tersendiri yang akan dimaksimalkan Garuda Indonesia,” jelas Hutapea. (JB/03/Wid)