Jakarta, JaringBisnis. Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day), PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar acara Ring the Bell for Gender Equality (RTBFGE) yang ke-6 di di Main Hall BEI, Jakarta.
Kegiatan ini merupakan kerja sama dengan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan (UN Women), UN Global Compact Network Indonesia (IGCN), International Finance Corporation (IFC), dan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE).
Acara yang mengangkat tema ‘How to Maintain Work-Life Integration: Policies that Empower Women’, bertujuan mendorong kebijakan dan budaya kerja yang lebih inklusif sekaligus mendukung pemberdayaan perempuan.
“Mengintegrasikan kehidupan kerja dan pribadi adalah salah satu aspek penting dalam mewujudkan lingkungan yang mendukung kesejahteraan dan produktivitas perempuan. Kebijakan yang berpihak pada keseimbangan ini tidak hanya memberdayakan perempuan tetapi juga menciptakan ruang kerja yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” kata Komisaris Utama BEI Nurhaida.
Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ratna Susianawati dalam sambutannya mengatakan dunia usaha menjadi bagian dari ruang lingkup pekerjaan kami untuk memastikan penerapan kesetaraan gender berjalan dengan baik.
Sinergi dan kolaborasi harus dibangun, jelasnya, tidak hanya antarkementerian/lembaga tetapi juga unsur-unsur Pentahelix, salah satunya adalah dunia usaha.
“Kami berkeyakinan, jika semua pihak menggunakan perspektif dan analisis gender dalam penyusunan program dan kegiatannya, maka tantangan terkait unsur kesetaraan gender, yaitu akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat, dapat diselesaikan dengan intervensi dari masing-masing lembaga dan unsur dari Pentahelix,” ungkap Ratna.
Kesetaraan gender di dunia kerja
Acara tahunan RTBFGE merupakan inisiatif global yang didukung United Nations Sustainable Stock Exchange (SSE), UN Global Compact, UN Women, dan World Federation of Exchanges (WFE).
Tahun ini, 117 bursa di seluruh dunia telah mendaftarkan diri untuk berpartisipasi dalam kampanye yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan komitmen terhadap kesetaraan gender di dunia usaha.
RTBFGE 2025 menghadirkan berbagai pemangku kepentingan utama, termasuk pemimpin perusahaan, pembuat kebijakan, dan advokat gender equality untuk berdiskusi mengenai kebijakan yang dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung perkembangan perempuan.
Melalui format diskusi World Café, para eksekutif perusahaan dan pemimpin industri berbagi praktik terbaik serta mengeksplorasi kebijakan yang efektif dalam mendukung hak pekerja untuk mencapai work-life integration.
Misalnya melalui pemberian cuti melahirkan, cuti ayah, serta pengaturan kerja fleksibel yang mendorong peran orang tua yang bekerja.
Pada sesi diskusi panel, menghadirkan pemimpin perempuan di dunia usaha yaitu Komisaris Independen PT Bank OCBC NISP Tbk Betti S. Alisjahbana, serta Head of Communication and Chair of ED&I Board Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk Kristy Nelwan.
Diskusi yang dimoderatori Direktur Eksekutif IBCWE Wita Krisanti membahas berbagai tantangan serta praktik-praktik inspiratif sebagai solusi menciptakan ekosistem tempat kerja yang lebih inklusif dan membantu lebih banyak perempuan mencapai posisi kepemimpinan.
“Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan inklusif merupakan investasi strategis bagi keberlanjutan bisnis. Perusahaan dengan lebih banyak perempuan di jajaran tim kepemimpinan pun berpeluang mencatatkan kinerja keuangan yang lebih baik,” jelas Wita.
“Namun, untuk mencapainya, kita harus lebih dulu membangun ekosistem kerja yang bebas dari bias dan diskriminasi berbasis gender di mana setiap talenta memiliki kesempatan yang setara untuk berkembang dan berkontribusi,” tambahnya.
Sebagai bagian dari acara, sesi Ring the Bell akan menjadi simbol komitmen dunia usaha dalam mempromosikan kesetaraan gender dan mendorong implementasi Women’s Empowerment Principles (WEPs) di lingkungan kerja.
Diluncurkan pada 2010 oleh UN Women dan UN Global Compact Network, WEPs merupakan seperangkat prinsip yang menawarkan panduan untuk kalangan bisnis dalam mendukung pemberdayaan perempuan di lingkungan kerja, pasar, dan masyarakat. Saat ini, lebih dari 10 ribu perusahaan di dunia telah menandatangani WEPs, termasuk 206 perusahaan dari Indonesia.
Menutup acara, Direktur Eksekutif IGCN Josephine Satyono menggarisbawahi pentingnya mendorong perempuan untuk berkembang lewat lingkungan kerja yang setara.
“Kebijakan serta budaya kerja yang inklusif tidak hanya mendukung kemajuan karier dan kesejahteraan perempuan, tetapi juga memberikan manfaat bagi produktivitas perusahaan,” ungkap Josephine.
RTBFGE 2025 diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam mendorong kebijakan yang lebih progresif untuk mendukung kesetaraan gender di dunia kerja.
Melalui kolaborasi yang dijalin oleh berbagai pemangku kepentingan ini diharapkan dapat tercipta work-life integration yang lebih seimbang, serta meningkatkan peran perempuan dalam pengambilan keputusan dan kepemimpinan di tempat kerja. (JB/03/Wid)