Jakarta, JaringBisnis. Sebagai salah satu Perusahaan BUMN tertua di Indonesia, PT Pos Indonesia (Persero) terus melakukan inovasi dan transformasi untuk berkembang, terutama dalam bidang logistik.
Sebagai bagian dari upaya ini, Perusahaan meluncurkan rebranding dan perubahan logo menjadi POSIND Logistik Indonesia. Hal ini mencerminkan komitmen PT Pos Indonesia dalam memenuhi kebutuhan logistik yang terus berkembang, sekaligus memperkuat daya saing di industri logistik nasional.
Tidak hanya itu, pada 10 Januari 2025 Perseroan mengumumumkan telah melakukan Pencatatan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Pos Indonesia Tahap I Tahun 2024 di Bursa Efek Indonesia.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memperkuat struktur keuangan dan mendukung rencana ekspansi serta pengembangan bisnis jangka panjang.
“Perseroan telah mendapat surat izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan secara resmi pada 27 Desember 2024. Pencatatan Sukuk Ijarah Berkelanjutan ini merupakan momen penting bagi Perseroan, yang mencerminkan kemampuan dan komitmen Perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan secara transparan dan berkelanjutan.
Dengan dukungan dari investor dan masyarakat, Perusahaan berharap dapat terus meningkatkan kualitas layanan dan memperluas jangkauan Perusahaan untuk memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia,” kata Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Utama PT Pos Indonesia dalam pernyataannya.
Dikatakan, Sukuk Ijarah ini diterbitkan dengan tujuan memperoleh dana yang akan digunakan untuk berbagai keperluan korporasi, termasuk pengembangan infrastruktur, menjalankan program kerja perusahaan seperti pengembangan digitalisasi bisnis Perusahaan, pengembangan sistem Customer Relationship Management (CRM), serta perbaikan IT Infrastruktur dan Inovasi Bisnis Digital.
Selain itu Sukuk Ijarah ini akan digunakan untuk menambah modal kerja Perseroan untuk memenuhi kegiatan usaha Perseroan termasuk beban operasional, beban pemasaran, beban pengembangan usaha atas kegiatan jasa keuangan, kegiatan usaha surat pos dan paket pos, dan/atau beban lainnya yang berkaitandengan kegiatan usaha Perseroan.
“Penawaran Umum Sukuk Ijarah ini juga mencerminkan komitmen PT Pos Indonesia untuk menyediakan instrumen investasi yang sesuai dengan prinsip syariah kepada masyarakat dan investor.
Sebagai bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Pos Indonesia Tahap I Tahun 2024 merupakan langkah awal dalam rangka penerbitan sukuk berkelanjutan yang direncanakan dalam beberapa tahap,” tambahnya.
Dikatakan Faizal, hal ini memberikan peluang bagi para investor untuk berpartisipasi dalam investasi yang aman dan sesuai dengan syariah, serta mendukung pertumbuhan dan perkembangan PT Pos Indonesia (Persero) di masa depan.
“Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan pasar modal syariah Indonesia serta membuka kesempatan bagi para investor untuk turut serta dalam mendukung perusahaan BUMN yang berperan penting dalam perekonomian nasional,” tegasnya.
Selain itu, ungkap Faizal, Perseroan juga berkomitmen untuk terus menjalankan prinsip-prinsip tata kelola yang baik dan transparan dalam setiap tahapan pengelolaan dana yang diperoleh dari penerbitan sukuk ini.
“PT Pos Indonesia (Persero) berharap ke depannya Perusahaan dapat semakin memperkuat posisinya sebagai perusahaan BUMN terkemuka yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” ujarnya.
PT Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan milik negara yang bergerak di berbagai sektor usaha, mencakup layanan pos dan giro, jasa keuangan, logistik, ritel, serta agen usaha jasa pos dan giro.
Pos Indonesia telah berusia 278 Tahun dan telah menjadi Perusahaan Perseroan yang didirikan dengan nama “Perusahaan Perseroan (Persero) PTPos Indonesia” sebagaimana termaktub dalam Akta Perusahaan Perseroan (Persero) “PTPos Indonesia” No. 117 tanggal 20 Juni 1995, yang dibuat di hadapan Achmad Abid, S.H., pengganti Notaris Sutjipto S.H., Notaris di Jakarta.
Perseroan yang berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat ini telah membangun jaringan yang luas, terdiri dari 3.976 kantor layanan, 23 Mobile Pos Service, 12.816 Agen Pos Kurir, 101.324 Agen Pos Jaskug serta 5.645 Oranger yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, PT Pos Indonesia juga telah memperluas jangkauan bisnis melalui kepemilikan saham di sejumlah anak perusahaan, seperti PT Pos Logistik Indonesia, PT Pos Financial, dan PT Pos Properti.
Keberadaan anak-anak perusahaan ini semakin memperkuat posisi PT Pos Indonesia dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dan memperkokoh keberadaannya di pasar nasional. (JB/03/Wid/Ole).