PPTI OPTIMALKAN PERAN KADER DALAM MEMUTUSKAN MATA RANTAI PENULARAN TBC

Ketua Umum PPTI Peggy Kho Pik Hiang (kedua kiri) memotong tumpeng dalam peringatan HUT ke-56 PPTI di Jakarta. FOTO: DOK PPTI

Jakarta, JaringBisnis. Penyakit menular yang paling mematikan di dunia yaitu penyakit Tuberkulosis yang dikenal sebagai TBC. Penyakit TBC di Indonesia kini menempati peringkat kedua negara dengan jumlah kasus tertinggi di dunia setelah India. Menurut Global TBC Report 2023, kasus di Indonesia diperkirakan 1.060.000 dan angka kematian 134.000 per tahun yang berarti ada 17 orang meninggal akibat TBC per jamnya.

Menyikapi meningkatnya angka kasus TBC di Indonesia, Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) terus berkomitmen untuk membantu pemerintah menanggulangi TBC. Sejumlah langkah terobosan pun dilakukan PPTI, karena perlu kolaborasi semua pihak untuk memberantas TBC.

Diantaranya mengoptimalkan peran kader kesehatan sehingga lebih cepat menemukan kasus TBC. PPTI menyadari pentingnya peran kader kesehatan dalam memutus mata rantai penularan TBC.

Ketua Umum PPTI Peggy Kho Pik Hiang dalam sambutan nya di HUT ke-56 PPTI mengatakan, “Kader PPTI adalah ujung tombak eliminasi TBC di masyarakat. Untuk itu, PPTI melakukan refreshment atau penyegaran pelatihan TBC untuk 150 kader di Jakarta.

Pengobatan TBC memang membutuhkan kesabaran selama 6 bulan. Selain lamanya pengobatan, efek samping obat anti TBC juga sangat berat. Akibatnya, banyak pasien yang putus obat! Di sinilah para kader terus memotivasi pasien, agar tidak putus obat yang berisiko menjadi TBC Multi Drug Resistance (MDR) atau TBC Resisten Obat yang pengobatannya menjadi lebih sulit.

PPTI memberikan apresiasi penghargaan kader terbaik dan penyematan rompi serta kartu pengenal. Para kader menyajikan kreasi lomba yel-yel edukasi TBC. Selain ampuh membangkitkan semangat kekompakan kader, pesan lewat yel-yel lebih efektif diterima warga.

Lomba Tiktok Edukasi TBC

Lomba tiktok berhadiah jutaan rupiah dengan tema Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis ikut memeriahkan HUT PPTI . Ada sejumlah subtema yakni Lindungi Buah Hati dari TBC , Perjuangan Melawan TBC Sampai Sembuh, dan Peran Kader dalam Eliminasi TBC.

“Lomba yang diikuti masyarakat, tenaga kesehatan, kader dan komunitas TBC ini semoga mampu membangkitkan kepedulian masyarakat untuk menanggulangi TBC.” Ungkap Sekretaris PPTI, drg. Dyah Erti Mustikawati.

Rangkaian perayaan HUT PPTI dilengkapi dengan doa bersama mengenang Raisis Arifin Panigoro yang berpulang Januari 2024 lalu. Sumbangsih Ketua Umum PPTI periode 2012-2014 ini sangatlah besar dalam upaya pemberantasan TBC di Indonesia. (JB/01/Ole)