Jakarta, JaringBisnis. Konklaf untuk memilih pengganti Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025, berakhir sudah. Konklaf yang digelar sejak 7 Mei 2025 lalu di Kapel Sistina, pada Jumat (9/5/2025) telah mengeluarkan asap putih tanda Paus baru telah terpilih.
Konklaf yang diikuti 133 kardinal dari seluruh dunia akhirnya memilih Robert Francis Prevost sebagai Paus. Robert Francis Prevost, 69, terpilih sebagai Paus ke-267 sepanjang sejarah dan akan memakai nama Paus Leo XIV
Terpilihnya Robert Francis Prevost yang lahir pada 14 September 1955 di Chicago, Illinois, AS, menjadi sejarah baru bagi Vatikan. Ia menjadi Paus pertama dari Amerika Serikat dan menjadi Paus kedua dari benua Amerika setelah Paus Fransiskus yang berasal dari Argentina.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengucapkan selamat atas terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus pemimpin tertinggi umat Katolik dunia. “Selamat atas terpilihnya Paus Leo XIV sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik dunia,” terang Menag di Jakarta, Jumat (9/5/2025) seperti dikutip kemenag.go.id.
Menag juga mengapresiasi pesan pertama yang disampaikan oleh Paus Leo XIV usai terpilih sebagai paus ke-267. Dalam pidato perdananya, Paus Leo XIV menyampaikan pesan damai ke seluruh dunia.
“Pesan damai sejahtera dari Paus Leo XIV dalam pidato perdananya patut kita apresiasi. Ini merupakan pesan universal yang harus kita upayakan bersama agar kehidupan dunia ini semakin damai di masa mendatang,” sebut Menag.
Menag juga mengapresiasi Paus Leo XIV yang berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan mendiang Paus Fransiskus. Menurutnya, banyak hal yang telah diukir oleh Paus Fransiskus dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia.
Selain Dokuman Persaudaraan Manusia yang ditandatangani bersama Grand Syekh Al Azhar pada 2019, Paus Fransiskus juga telah menandatangani Deklarasi Istiqlal bersama Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar pada September 2024.
Deklarasi ini lahir sebagai diplomasi lintas iman yang berfokus pada isu kemanusiaan dan pelestarian lingkungan. Deklarasi ini antara lain menegaskan bahwa nilai-nilai agama adalah sumber solusi atas tantangan global, mulai dari dehumanisasi, perubahan iklim, hingga ketimpangan sosial.
“Kami berharap, komitmen atas Deklarasi Istiqlal akan terus terbangun dan terjalin dengan baik dalam kepemimpinan Paus Leo XIV untuk dunia yang lebih humanis, alam yang makin lestari, serta kohesi sosial yang makin kuat dan tidak timpang,” harap Menag. (JB/03/Wid)