BKSAP DPR TEGASKAN KOMITMEN DUKUNG KEMERDEKAAN PALESTINA

Ilustrasi.

“Dalam berbagai kesempatan Indonesia senantiasa memberi support, untuk terwujudnya sebuah perdamaian khususnya Palestina dan kami sebagai anggota OIC selalu mencari solusi untuk Palestina. Saat ini kami mencari dukungan ke Mesir dulu kemudian Yordania,” ujar Mardani.

Salah satu dari resolusi Deklarasi Jakarta pada pertemuan Konferensi ke-19Parlemen Antar-Negara OKI atau Parliamentary Union of Islamic Countries (PUIC) di Jakarta beberapa waktu silam, ditegaskan bahwa Parlemen OKI komitmen untuk mendukung pembebasan Palestina. Karena itu, kunjungan diplomasi ke Mesir ini adalah dalam rangka untuk menindaklanjuti hasil kesepakatan tersebut.

Mardani menekankan perang unilateralisme antara Israel-Amerika yang menyerang Iran dalam dua pekan terakhir sangat tidak nyaman bagi seluruh negara. Situasinya, tambah Mardani, sangat tegang dan berbahaya bagi kawasan Timur Tengah.

“Di tengah semua itu adalah situasi di Palestina dan Gaza. Pembunuhan di sana tidak berhenti, dan kekejaman tidak berhenti. Kami ingin memastikan bahwa ini berakhir untuk menyelamatkan nyawa semua orang,” tegas politisi Fraksi PKS ini.

Palestina jadi kunci

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta menegaskan akar utama berbagai konflik di Timur Tengah adalah belum adanya kemerdekaan bagi Palestina. Menurutnya, selama isu tersebut tidak terselesaikan, ketegangan di kawasan dan dunia tidak akan mereda.

Ia menegaskan bahwa sikap konsisten Indonesia yang sejak awal mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak hubungan diplomatik dengan Israel hingga Palestina benar-benar merdeka.

“Saya kira itu yang terus akan menjadi sikap Indonesia. Dulu waktu tahun 1948 Israel kirim surat ke Republik Indonesia, Wakil Presiden Mohammad Hatta menjawab, selama Palestina belum merdeka maka Indonesia tidak mungkin berteman dengan Israel. Dan itu menjadi sikap konsisten dari Soekarno, Soeharto, sampai presiden-presiden setelahnya,” jelas politisi Fraksi PKS ini. (JB/dpr.go.id/03/Wid)