ANTISIPASI GAGAL PANEN AKIBAT PERUBAHAN IKLIM, BMKG GENCARKAN SLI UNTUK PETANI

Ilustrasi. (meta ai)

Jakarta, JaringBisnis. Ancaman perubahan iklim yang kian nyata akan memengaruhi berbagai sektor termasuk pertanian. Badan pangan dana pertanian PBB, Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi dunia akan mengalami ancaman krisis pangan pada 2050 jika tidak berhasil mengendalikan kecepatan kenaikan suhu permukaan bumi atau memitigasi perubahan iklim tersebut.

Sebagai langkah mitigasi untuk menghadapi ancaman perubahan iklim yang kian nyata, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggencarkan Sekolah Lapang Iklim (SLI). Program yang digelar di berbagai wilayah di Indonesia ini membekali petani dengan pengetahuan dan pendampingan agar siap beradaptasi.

“Kondisi ini dipicu kombinasi pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca serta anomali iklim regional. Situasi ini menjadi tantangan serius bagi sektor pertanian yang sangat rentan terhadap iklim,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam pembukaan SLI Tematik di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Senin (22/9/2025).

Melalui SLI, BMKG tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga langkah aksi adaptasi strategis. Petani diajarkan membaca dan memahami prediksi iklim, menyesuaikan pola tanam, memilih varietas sesuai kondisi musim, hingga mengoptimalkan teknik pemanenan air hujan. Dengan begitu, risiko gagal panen dapat ditekan.

“Karena perubahan iklim, saat ini titi mongso menjadi tidak relevan. Padahal petani di Indonesia terbiasa dengan titi mongso,” imbuhnya.

Di Gunungkidul, DIY, SLI Tematik tahun ini diikuti 60 peserta dari kelompok tani, kelompok wanita tani, penyuluh, hingga petani milenial. Program ini menjadi wadah kolaborasi BMKG bersama pemerintah daerah untuk memperkuat ketahanan pangan lokal.

Lebih jauh, Dwikorita mengatakan, bahwa SLI juga merupakan bentuk kontribusi BMKG terhadap program prioritas nasional Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mencapai swasembada pangan, energi, dan air serta memperkuat pembangunan sumber daya manusia.

“Sekolah Lapang Iklim adalah jembatan antara data iklim dan strategi pertanian. Ini adalah aksi nyata BMKG untuk mendukung ketahanan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim,” tutup Dwikorita. (JB/03/Wid)