PERKUAT RANTAI PASOK PANGAN, PEMERINTAH AKAN BANGUN 100 GUDANG BULOG

Gudang beras Bulog. (Ilustrasi/dok bulog)

Jakarta, JaringBisnis. Untuk memperkuat rantai pasok pangan nasional, pemerintah akan membangun 100 gudang Perum Bulog di berbagai daerah. Kebijakan ini menjadi solusi atas terbatasnya kapasitas penyimpanan yang selama ini menjadi kendala penyerapan hasil panen.

Dikutip dari badanpangan.co.id, Menteri Pertanian (Mentan)/Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah tengah mempercepat pembangunan gudang Bulog sebagai bagian dari penguatan infrastruktur pascapanen untuk menjaga pasokan pangan nasional.

“Ini perintah langsung Bapak Presiden. Pemerintah tidak boleh membiarkan hasil panen petani terhambat penyerapannya hanya karena keterbatasan gudang. Kita harus bertindak cepat, karena produksi meningkat signifikan,” ujarnya setelah penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) di Kementerian Koordinator Bidang Pangan beberapa waktu lalu.

Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional pada 2025 mencapai 34,77 juta ton, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Jumlah tersebut surplus sekitar 3,8 juta ton dibandingkan kebutuhan konsumsi nasional.

Kenaikan ini menunjukkan adanya peningkatan kapasitas produksi di sektor pertanian. Pemerintah menyampaikan bahwa peningkatan produksi perlu diikuti dengan penguatan sistem penyerapan hasil panen agar tidak menimbulkan ketidakseimbangan di tingkat petani.

Ketersediaan fasilitas penyimpanan dan distribusi hasil pertanian seperti gabah dan jagung menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memperkuat rantai pasok pangan melalui penyediaan infrastruktur pasca panen.

“Rupanya gudang yang menjadi masalah. Karena gudang Bulog itu bukan bertambah tapi berkurang. Oleh karena itu melalui perintah Presiden, kita harus segera membangun gudang. Yang disepakati jumlahnya adalah 100 tempat. Anggarannya Rp5 triliun.” jelasnya.

Menurut Zulkifli, pembangunan 100 gudang Bulog di sentra-sentra produksi padi dan jagung merupakan jawaban atas keluhan petani terhadap keterlambatan penyerapan hasil panen.

“Bulog keluhannya, gudangnya kurang. Nah sekarang akan dibangun secepat-cepatnya 100 gudang. Jadi intinya ini adalah jawaban dari keluhan para petani. Jawaban terhadap tuntutan masyarakat, karena panennya kemarin melimpah, baik gabah maupun jagung, karena kerja keras tim, dipimpin Pak Mentan ini, produksinya meningkat,” ungkapnya.

Lakukan koordinasi

Di sisi lain, Perum Bulog merespon cepat rencana pemerintah untuk membangun 100 gudang pangan dengan melakukan koordinasi awal bersama BUMN Karya. Koordinasi ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam kesiapan pelaksanaan pembangunan infrastruktur pascapanen.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan pentingnya sinergi antarBUMN untuk memastikan proyek berjalan cepat, tepat, dan berkualitas.

“Kami diamanahkan Presiden untuk membangun 100 infrastruktur pascapanen sebagai jawaban atas meningkatnya produksi pangan nasional. BULOG tidak bisa bekerja sendiri. Kami membutuhkan kolaborasi BUMN Karya agar pembangunan ini berjalan cepat dan tepat sasaran,” ujar Rizal diikutip dari bulog.co.id.

Ditambahkan proyek ini tidak sekadar soal infrastruktur, tetapi tentang kedaulatan pangan dan keadilan akses bagi seluruh wilayah Indonesia termasuk daerah 3T (terdepan, terluar, dan terpencil).

“Gudang-gudang ini akan kita prioritaskan di wilayah yang sulit dijangkau. Saudara-saudara kita di 3T berhak atas pangan yang terjamin,” katanya. (JB/03/Wid)