ASDP PERCEPAT DIGITALISASI TIKET 100% SECARA NASIONAL

Ilustrasi. (dok asdp)

Jakarta, JaringBisnis. Jumlah pengguna Ferizy, sistem reservasi tiket digital yang dikembangkan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), terus mengalami peningkatan. Dalam kurun kurang dari setahun, jumlah pengguna tumbuh 24,7 persen atau bertambah 640 ribu akun baru. Hingga 31 Agustus 2025, tercatat 3,23 juta pengguna Ferizy, naik signifikan dari 2,59 juta pengguna pada Oktober 2024.

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo menegaskan pencapaian ini bukan sekadar angka statistik, melainkan bukti konsistensi manajemen dalam menghadirkan layanan digital yang mudah diakses, aman, dan efisien bagi seluruh pengguna jasa.

“Pertumbuhan pesat ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan publik sekaligus kesadaran masyarakat untuk beralih ke sistem digital. Ferizy hadir bukan hanya sebagai aplikasi tiket, melainkan sebagai ekosistem perjalanan yang memberikan pengalaman menyeberang lebih lancar, nyaman, dan selamat,” ujar Widodo dalam keterangannya.

Heru menambahkan, transformasi digital ASDP akan terus dikembangkan secara realistis dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. “Ke depan, kami akan memperkuat integrasi Ferizy dengan sistem operasional pelabuhan untuk menciptakan smart port yang lebih efisien. Kami juga menyiapkan layanan pelanggan berbasis digital agar perjalanan ferry semakin mudah, terukur, dan memberi kepastian lebih baik bagi pengguna jasa,” tegasnya.

Era baru

Sejak diluncurkan pada 2020, porsi transaksi tiket digital melalui Ferizy terus meningkat. Jika pada awal penerapan tiket manual masih dominan, kini kondisinya berbalik. Dari 36 pelabuhan yang dikelola ASDP, hanya tersisa dua pelabuhan yang tengah menyelesaikan tahap persiapan go live.

Pada Oktober mendatang, seluruh transaksi tiket penyeberangan nasional ditargetkan 100 persen berbasis digital. Saat ini, di lintasan utama seperti Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk, digitalisasi tiket telah sepenuhnya diterapkan.

Seluruh tiket kini hanya bisa diakses melalui Ferizy, menandai era baru penyeberangan yang lebih modern, transparan, dan akuntabel. Dengan e-ticketing, masyarakat dapat merencanakan perjalanan lebih praktis. Tiket bisa dipesan sejak H-60 hingga paling lambat H-1 sebelum keberangkatan. Sistem juga memastikan alur masuk pelabuhan lebih tertib dengan penerapan mekanisme first in first out.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menambahkan bahwa digitalisasi Ferizy membawa manfaat strategis bagi manajemen operasional.

“Dengan e-ticketing, jumlah penumpang dan kendaraan diatur sesuai kapasitas kapal. Hal ini meningkatkan kenyamanan sekaligus menjaga aspek keselamatan. Pengguna jasa pun mendapat kepastian waktu check-in dan keberangkatan yang lebih disiplin,” jelasnya.

Data yang valid

Selain kemudahan pemesanan, Ferizy juga menghadirkan integrasi penuh dengan sistem pembayaran digital. Mulai dari virtual account berbagai bank nasional hingga e-wallet populer untuk mempercepat dan memudahkan transaksi.

Shelvy juga menekankan pentingnya partisipasi pengguna dalam memastikan akurasi data manifest. “Keselamatan penyeberangan dimulai dari data yang valid. Karena itu, kami mengajak pengguna jasa untuk disiplin mengisi data dengan benar. Dengan dukungan operator dan pemangku kepentingan, kita bersama membangun ekosistem penyeberangan yang lebih aman dan terpercaya,” tambahnya.

Dikatakan, menilai digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan mendesak untuk menjawab dinamika mobilitas masyarakat modern. “Ferizy menjadi fondasi penting dalam upaya perusahaan menjaga konsistensi transformasi digital, memudahkan publik, dan memastikan layanan penyeberangan berkembang dengan standar keamanan serta kenyamanan yang lebih tinggi,” ungkap Shelvy. (JB/03/Wid)