Jakarta, JaringBisnis. Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Pengabdian dan Inovasi Sosial (DPIS), Universitas Indonesia (UI), melaksanakan program pengabdian masyarakat di Desa Kaliuda, Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), September 2025 untuk mendampingi pengembangan pariwisata berbasis komunitas (Community Based Tourism/CBT).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal sekaligus menjaga kelestarian budaya dan lingkungan.
Desa Kaliuda dikenal sebagai sentra tenun tradisional dengan motif-motif otentik yang diwariskan turun-temurun. Tenun ini bukan hanya hasil karya seni, melainkan juga sarana untuk merawat identitas, nilai, dan sejarah dari komunitas lokal.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diketuai Dr Hendra Kaprisma, selaku Ketua Tim Pengmas DPIS UI dan juga Ketua Tim Ekspedisi Patriot UI untuk lokus Sumba Timur. Tim beranggotakan dua dosen FIB UI yakni Dr Suma Riella Rusdiarti dan Diah Kartini Lasman, M.Hum, serta dua mahasiswa, Sadina Aimee Prasetya dan Najwa ‘Dhya Ulhaq Utama Sihombing.
“Pengembangan pariwisata berbasis komunitas sangat penting agar masyarakat setempat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor utama dalam mengelola potensi wisata mereka. Dengan begitu, manfaat ekonomi, sosial, dan budaya bisa dirasakan langsung oleh warga,” ujar Hendra Kaprisma.
Rumah Tenun Desa Kaliuda
Dalam pelaksanaannya, tim melakukan serangkaian kegiatan, mulai dari pemetaan potensi wisata, pelatihan pemandu lokal, promosi digital, hingga penguatan narasi budaya agar pengalaman wisatawan semakin bermakna. Masyarakat juga didorong untuk mengelola homestay, kuliner , hingga paket wisata berbasis budaya tenun.
Tim DPIS UI berharap Desa Kaliuda dapat menjadi katalisator pengembangan pariwisata berkelanjutan di NTT. Program ini juga diharapkan membuka peluang bagi desa-desa lain untuk mengembangkan potensi lokal mereka dengan cara yang ramah lingkungan, berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, dan tetap menjaga kekayaan budaya.
Kepala Desa Kaliuda, Khristanto Umbu Windi, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan UI. “Kami sadar bahwa potensi wisata di Kaliuda tidak bisa dikembangkan sendiri. Desa Kaliuda memiliki kekayaan budaya, tetapi masih kurang dikenal. Pendampingan dari UI memberi semangat baru bagi kami untuk mengelola desa secara berkelanjutan. Harapan kami, program ini bisa menjadi langkah awal agar Kaliuda menjadi destinasi wisata budaya yang ramah lingkungan, memberi manfaat ekonomi, dan tetap menjaga tradisi,” ujarnya. (JB/03/Wid)