Jakarta, JaringBisnis. Sebagai penyedia layanan transportasi berbasis armada listrik sepenuhnya yang pertama di Indonesia, Green SM memandang keberlanjutan bukan hanya soal mengurangi emisi. Setiap perjalanan dengan kendaraan listrik memang berkontribusi memperbaiki kualitas udara, tetapi makna keberlanjutan yang sesungguhnya lebih dari itu.
Melalui kampanye Ride & Donate, Green SM menghubungkan perjalanan sehari-hari dengan aksi nyata bagi lingkungan, langkah kecil yang membawa dampak besar bagi Indonesia yang lebih hijau.
Salah satu wujud nyata Green SM untuk mewujudkan lingkungan yang bersih adalah dengan penanaman 1.000 pohon mangrove di Pantai Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Penanaman 1.000 pohon berpotensi menyerap berton-ton karbon setiap tahunnya, setara dengan emisi dari puluhan ribu kilometer perjalanan kendaraan berbahan bakar fosil.
Dalam kegiatan penanaman ini, Green SM mengajak sekitar 50 peserta untuk turut berpartisipasi aktif. Mereka terdiri dari pengguna, mitra pengemudi, hingga kreator konten terpilih yang bersama-sama ikut menanam mangrove di kawasan Pantai Bahagia.
Armada listrik Green SM juga digunakan untuk mendukung kelancaran mobilitas peserta sepanjang kegiatan. Kegiatan ini mencerminkan keyakinan Green SM bahwa mobilitas berkelanjutan bukan sekadar tentang transportasi, tetapi juga menjadi jembatan antara kehidupan modern dan kepedulian terhadap lingkungan.
“Keberlanjutan adalah langkah bersama. Setiap perjalanan yang dilakukan pengguna kami sudah berkontribusi pada udara yang lebih bersih di kota-kota kita, namun dampak nyata lebih terasa ketika kita bergerak bersama. Kegiatan penanaman mangrove ini menunjukkan bagaimana dunia usaha dan masyarakat dapat berkolaborasi untuk memulihkan alam dan melindungi generasi mendatang. Ini adalah salah satu dari banyak langkah yang akan terus kami lakukan seiring perluasan Green SM di seluruh Indonesia, memastikan kemajuan dan kelestarian berjalan beriringan,” ujar Deny Tjia, Managing Director Green SM Indonesia.
Tuai apresiasi
Bekerja sama dengan Yayasan LindungiHutan yang bergerak di bidang konservasi hutan, pohon mangrove dipilih bukan tanpa alasan. Akar pohon ini terbukti mampu menahan laju abrasi dan banjir, memperkaya ekosistem pesisir, sekaligus menyerap CO2.
Bagi masyarakat Pantai Bahagia, keberadaan mangrove bukan hanya soal lingkungan, melainkan juga penopang ekonomi melalui berbagai produk olahan.
“Saya senang sekali bisa ikut berkontribusi untuk lingkungan. Merawat alam juga bisa membawa manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.” Peserta lain, Nada Arini, menambahkan, “Kita tidak perlu punya latar belakang di bidang lingkungan untuk peduli. Siapa pun bisa mulai dari langkah kecil, seperti ikut kegiatan seperti ini,” jelas Content creator Jerhemy Owen yang ikut dalam kegiatan ini.
Bagi warga lokal, inisiatif ini membawa harapan baru. Ria, salah seorang warga yang tinggal di sekitar Pantai Bahagia, mengatakan senang sekali karena penanaman mangrove ini bukan hanya memperbaiki lingkungan dan mencegah banjir, tapi juga membantu perekonomian warga lewat hasil olahan mangrove seperti camilan yang dapat dijual.
Melalui langkah ini, Green SM tidak hanya menghadirkan solusi transportasi bebas emisi, tetapi juga mengajak lebih banyak orang untuk melihat bahwa setiap perjalanan bisa menjadi kontribusi. Bersama Lindungi Hutan, Green SM berkomitmen agar aksi kecil yang dilakukan bersama-sama dapat melahirkan dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat.
Melalui kolaborasi ini, Green SM kembali menegaskan komitmennya terhadap mobilitas berkelanjutan yang memberi manfaat bagi manusia dan lingkungan. Bersama mitra lokal dan komunitas, Green SM terus melangkah menuju Indonesia yang lebih bersih dan tangguh, di mana setiap perjalanan menjadi kontribusi nyata untuk masa depan yang lebih baik. (JB/03/Wid)















