Jakarta, JaringBisnis. Acara Majelis Nyala Purnama, yaitu pentas seni, ngaji budaya, dan meditasi di bawah sinar bulan purnama, di Makara Art Center Universitas Indonesia pada Kamis (12/6/2025) menyisakan berbagai cerita.
Selain dipentaskannya berbagai ragam puisi dan lagu berbahasa daerah Nusantara, seperti tema “Kidung Nusantara”, ada pula sesosok penyanyi yang sudah lama tidak terlihat di jagat hiburan Indonesia.
Dia adalah Shae, penyanyi berdarah campuran Australia (Ayah) dan Riau (Ibu). Shae sudah lama menghilang dari dunia hiburan kita.
Namun kini, ia muncul bersama Komoenitas Makara untuk membawakan sebuah lagu berbahasa Jawa berjudul ‘Padhang Bulan’. Shae langsung bisa menghidupkan suasana untuk mengajak penonton yang berasal dari kalangan seniman, budayawan, mahasiswa, dan akademisi ikut bersama-sama bernyanyi.
Kemunculannya tak lepas dari dorongan guru spiritualnya yaitu Dr. Turita Indah Setyani dan Sano Rizal, yang juga hadir di acara itu sebagai instruktur meditasi bulan purnama.
Shae mengawali kariernya di usia 11 tahun dengan tampil di dunia musik, film, dan panggung. Ia mengawali karier menyanyinya saat berusia 15 tahun.
Shae pernah belajar tiga tahun di sekolah vokal Farabi, kemudian melanjutkan les privat vokal dengan Doddy Katamsi. Ia merilis album pertamanya di bawah naungan Warner Music Indonesia berjudul The First pada 2012 saat ia berusia 18 tahun dan berhasil meraih 12 penghargaan platinum.
Single ke-2 dari album tersebut yang berjudul “Sayang” menjadi hits di Malaysia saat dirilis. Album keduanya Seperti Magic menghasilkan single pertama “Aku Suka Kamu” yang dibawakan dan juga dipromosikan di beberapa acara dan sukses hingga ke masuk nominasi MTV Europe Music Awards. Shae terakhir merilis single bertajuk “Love With You” pada 2022.
Selama menghilang dari dunia hiburan Shae diketahui mendalami ilmu meditasi bersama Urban Spiritual Indonesia di bawah bimbingan Dr. Turita Indah Setyani dan Sano Rizal. Shae sering ikut kelas meditasi yang digelar mereka berdua hingga ke luar kota untuk mendapat kesehatan jasmani maupun Rohani.
Ketika Turita dan Sano berkolaborasi dengan Komoenitas Makara membuat acara Majelis Nyala Purnama maka Shae “digandeng” untuk ikut menyemarakkan acara sekaligus membawa kembali Shae ke dunia yang pernah membesarkan namanya. Apakah pentas Shae di Majelis Nyala Purnama itu akan menjadi tonggak kembalinya Shae ke dunia musik Indonesia lagi? Layak kita tunggu kiprahnya. (JB/03/Wid)