SENATOR JAKARTA GELAR BAKTI SOSIAL DONOR DARAH UNTUK NEGERI

Peserta Donor Darah mendapatkan sembako dan Piagam Pahlawan Donor Darah yang diberikan langsung oleh Fahira Idris. (Foto: Dok JaringBisnis)

Sebagai Anggota DPD RI Dapil Provinsi DKI Jakarta, Fahira Idris mengungkapkan, permintaan darah di Indonesia jauh melampaui jumlah pasokan yang tersedia. Pasien kanker, ibu melahirkan dengan komplikasi, korban kecelakaan lalu lintas, serta pasien seperti thalassemia dan anemia berat, semuanya bergantung pada transfusi darah.

“Darah tidak bisa diproduksi di laboratorium, tidak bisa direkayasa oleh teknologi, dan satu-satunya sumber darah hanyalah dari manusia yang sehat dan bersedia mendonor. Tidak banyak yang menyadari bahwa satu kantong darah bisa menyelamatkan hingga tiga nyawa manusia,” ungkap Fahira Idris kepada JaringBisnis di Jakarta, Minggu (20/7/2025).

“Melalui proses pemisahan komponen, darah dapat dibagi menjadi sel darah merah, plasma, dan trombosit di mana masing-masing memiliki peran vital dalam menyelamatkan pasien dengan kondisi medis yang berbeda-beda. Oleh karena itu, ucapan apresiasi dan terima kasih tidak akan putus-putusnya saya ucapkan kepada para pendonor yang sejatinya adalah pahlawan darah Indonesia,” tambah Fahira Idris.

Fahira yang juga dikenal sebagai aktivis sosial ini menegaskan, di balik setiap kantong darah yang disumbangkan, terdapat harapan, kehidupan, dan kesempatan baru bagi mereka yang sedang berjuang untuk bertahan hidup. Donor darah adalah salah satu tindakan kemanusiaan paling sederhana namun berdampak luar biasa besar.

Donor darah juga membawa manfaat bagi pendonornya, karena selain membantu menjaga kadar zat besi dalam tubuh, aktivitas ini juga menurunkan risiko penyakit jantung dan memperlancar sirkulasi darah. Proses skrining sebelum mendonor, seperti pemeriksaan tekanan darah dan kadar hemoglobin, bisa menjadi bentuk pemeriksaan kesehatan awal (early detection) yang sangat berguna.

Selain itu, donor darah juga memainkan peran strategis dalam kesiapsiagaan bencana. Saat terjadi gempa bumi, banjir besar, atau kecelakaan massal, permintaan darah bisa melonjak drastis dalam waktu singkat. Tanpa stok yang cukup dari para pendonor sukarela, proses penyelamatan nyawa dapat terhambat.

“Karena itu, penting bagi kita untuk tidak memandang donor darah sebagai kegiatan musiman atau sekadar formalitas sosial. Ini adalah kebutuhan kemanusiaan yang mendesak dan berkelanjutan. Satu kantong darah bukan hanya sekadar cairan, tetapi adalah simbol harapan, kekuatan, dan kehidupan,” ujar Fahira Idris yang menargetkan 200 kantong darah dari tiap kecamatan yang ada di Jakarta atau total 8.800 kantong darah (44 kecamatan).

Melalui proses pemisahan komponen, darah dapat dibagi menjadi sel darah merah, plasma, dan trombosit. Sel darah merah digunakan untuk pasien anemia berat, korban kecelakaan, dan mereka yang kehilangan banyak darah saat operasi.

Plasma berguna bagi pasien dengan gangguan pembekuan darah seperti hemofilia atau luka bakar parah. Sementara itu, trombosit sangat penting untuk pasien kanker, khususnya yang menjalani kemoterapi.

Kegiatan Donor Darah Bakti Sosial Fahira Idris di GOR Remaja Kecamatan Tanah Abang di hadiri oleh PMI Provinsi DKI Jakarta di antaranya Edo Bahtiar Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Provinsi DKI Jakarta dan Dokter Dian Wakil Kepala UDD PMI Provinsi DKI Jakarta.

Juga hadir Camat Tanah Abang Suprayogie beserta jajaran Lurah se-Tanah Abang, Desie Christhyana Sari Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Komisi E, beserta Bang Japar Komwil Jakarta Pusat, Bang Japar Tanah Abang, dan Bang Japar Komhan se-Tanah Abang. Kegiatan ini juga didukung penuh Kepala GOR Remaja Kecamatan Tanah Abang Suharto serta jajaran keluarga besar Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta dan Sudin Pora Kota Jakarta Pusat. (JB/03/Jie/Wid)