BEI ADAKAN RANGKAIN ACARA SURABAYA INVESTOR MEETING AND CONNECTIVITY 2024

FOTO: DOK BEI

Jakarta, JaringBisnis. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan beberapa acara selama sepekan. Acara dimulai pada Rabu (9/10) 10th Indonesian Finance Association International Conference oleh Indonesian Finance Association (IFA), didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Acara ini dilaksanakan secara hybrid selama 2 (dua) hari. Kegiatan konferensi yang diawali dengan welcome remarks dari IFA President Prof. Dr. Irwan Adi Ekaputra dan Direktur Utama BEI Iman Rachman ini dilaksanakan di Main Hall BEI. Acara dibuka dengan keynote presentation dari Deputi Komisioner Pengelolaan Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK I. B. Aditya Jayaantara.

Selanjutnya, konferensi dilanjutkan dengan pemaparan terkait Pengembangan Bursa Karbon oleh Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 BEI Ignatius Denny Wicaksono serta plenary session dari Professor in Finance, National Chengchi University; President Asian Finance Association Prof. Yenn Ru Chen serta Associate Professor in Finance of Nanyang Technological University; Vice President of Asian Finance Association Tao Chen, Ph.D.

Kegiatan kemudian ditutup pada Kamis (10/10) bersamaan dengan pengumuman Best Paper Award pada penyelenggaraan 10th IFA
International Conference 2024 ini.

Dalam rangka mempromosikan perusahaan tercatat sebagai tujuan investasi yang menarik bagi investor, dan bertujuan meningkatkan transaksi dan likuiditas saham Perusahaan Tercatat, BEI menyelenggarakan Surabaya Investor Meeting and Connectivity (SIMC) 2024 yang rangkaian acaranya dimulai sejak Kamis (10/10) sampai dengan Jumat (11/10).

Rangkaian acara SIMC 2024 diawali dengan Media Visit oleh Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik ke Radio Suara Surabaya pada Kamis (10/10).

Lalu, dilanjutkan dengan penyelenggaraan Workshop Wartawan Daerah (WWD) yang dihadiri oleh 26 orang jurnalis di Kota Surabaya. Turut dihadiri oleh Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy, WWD kali ini mengangkat tema “Penerapan ESG di pasar modal dan IDXCarbon” dengan narasumber Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 2 BEI Ignatius Denny Wicaksono.

Selain itu, secara paralel di hari yang sama, turut diselenggarakan acara Social Media Influencers Gathering di Kantor Perwakilan BEI Jawa Timur yang dibuka dan dilanjutkan dengan pemaparan terkait update perkembangan pasar modal Indonesia oleh Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik. Acara ini dihadiri oleh 21 peserta yang terdiri dari social media influencers maupun perwakilan komunitas investasi di Kota Surabaya.

Acara Investor Meeting & Connectivity 2024 di The Westin Surabaya pada Jumat (11/10) diawali dengan sambutan oleh Direktur Utama BEI Iman Rachman dan sambutan Ketua Umum Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Abdul Hadi. Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi presentasi dan tanya jawab bersama beberapa perusahaan tercatat, yaitu PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Vale Indonesia Tbk (VALE), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebagai narasumber.

Lalu, acara ditutup dengan Talkshow & Networking Dinner bersama narasumber Direktur PT Panin Asset Management Rudiyanto, Chief of Economists PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Fahrul Fulvian dan dimoderatori oleh Advisor Pengembangan Bisnis BEI Poltak Hotradero.

Acara SIMC 2024 turut dihadiri oleh sejumlah investor dari beberapa Anggota Bursa (AB), yaitu BRI Danareksa Sekuritas, CGS International Sekuritas Indonesia, KB Valbury Sekuritas, Phintraco Sekuritas, dan Sinarmas Sekuritas.

Pada Kamis (10/10), Direktur Utama BEI Iman Rachman memberikan Kuliah Umum di STIAMAK Barunawati Surabaya, Jawa Timur, dengan topik: Berinvestasi Saham di Pasar Modal Indonesia.

Kuliah umum tersebut dihadiri oleh 250 mahasiswa STIAMAK Barunawati Surabaya, pembina, pengawas dan pengurus Yayasan Barunawati Biru Surabaya, Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya Dr. Gugus Wijonarko, M.M., dan dipandu oleh Ketua Senat STIAMAK Barunawati Surabaya Dr. Indro Kirono,M.M. selaku moderator.

Pencatatan Saham, Obligasi, dan Waran Terstruktur

Selama sepekan terdapat 2 (dua) pencatatan perdana saham, 2 (dua) obligasi, dan 11 (sebelas) waran terstruktur di pasar modal Indonesia. Pada Selasa (8/10), PT Master Print Tbk (PTMR) dan PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN) melakukan pencatatan saham perdananya masing-masing di Papan Pengembangan BEI.

PTMR merupakan perusahaan ke-36 yang tercatat di BEI pada tahun 2024, yang bergerak pada sektor Barang Baku dengan sub industri Wadah & Kemasan. Sedangkan VERN merupakan perusahaan ke-35 yang tercatat di BEI pada tahun 2024, yang bergerak pada sektor Barang Konsumen Non-Primer dengan sub industri Hiburan & Film.

Pada Rabu (9/10), Obligasi II BUMA Tahun 2024 oleh PT Bukit Makmur Mandiri Utama mulai dicatatkan di BEI. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan PT Fitch Ratings Indonesia atas Obligasi Obligasi II BUMA adalah idA+ (Single A plus) dan A+(idn) (Single Aplus) dengan Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Obligasi Berkelanjutan IV Bank Panin Tahap II Tahun 2024 oleh PT Bank Pan Indonesia Tbk mulai dicatatkan di BEI pada hari yang sama, Rabu (9/10). Obligasi tersebut dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp3.910.000.000.000,00 dan dengan tingkat bunga 7,25% per tahun, jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) atas Obligasi Berkelanjutan IV Bank Panin Tahap II Tahun 2024 adalah idAA (Double A) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Pada Jumat (11/10), PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk mulai mencatatkan Obligasi Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap IV Tahun 2024 Seri A, B, dan C dengan tingkat bunga masing-masing 6,45% (370 hari), 6,70% (36 bulan), dan 6,80% (60 bulan). Adapun hasil pemeringkatan dari Pefindo atas obligasi tersebut adalah idAAA (Triple A) dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai Wali Amanat pencatatannya.

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 118 emisi dari 71 emiten senilai Rp108,90 triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 594 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp473,35 triliun dan USD76,80 juta, diterbitkan oleh 132 Emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 192 seri dengan nilai nominal Rp6.011,19 triliun dan USD502,10 juta. EBA sebanyak 9 emisi senilai Rp1,81 triliun.

Menutup pekan ini, pada Jumat (11/10), Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) menerbitkan 11 waran terstruktur terbaru. Saat ini, waran terstruktur yang diterbitkan oleh KISI mencakup total 30 saham underlying yang merupakan konstituen indeks IDX30.

Daftar saham ini merupakan saham blue chip yang menjadi tolak ukur performa dari berbagai sektor, contohnya PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk sektor Banking, PT Adaro Energy Indonesia Tbk untuk sektor coal mining, dan PT Barito Pacific Tbk untuk sektor energi.

Data Perdagangan

Menurut data sepekan periode 7—11 Oktober 2024, peningkatan terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan sebesar 0,33% menjadi berada pada level 7.520,602 dari 7.496,091 pada pekan lalu.

Kemudian, kenaikan turut dialami oleh kapitalisasi pasar Bursa sebesar 0,01% menjadi Rp12.532 triliun dari Rp12.531 triliun pada pekan sebelumnya. Sedangkan, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 7,26% menjadi 1,18 juta kali transaksi dari 1,27 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Rata-rata transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami perubahan 8,5% menjadi 23,10 miliar lembar saham dari 25,25 miliar lembar saham pada minggu sebelumnya.

Lalu, selama sepekan rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 43,29% menjadi Rp11,07 triliun dari Rp19,53 triliun pada pekan sebelumnya.

Pergerakan investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp88,85 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp43,31 triliun. (JB/01/Ole)