Jakarta, JaringBisnis. PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia melalui Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), Senin (10/3/2025).
Pada IPO ini, KAQI menerbitkan 450.000.000 saham baru atau 21,68% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan nilai nominal Rp25 per saham. Saham baru ini ditawarkan kepada investor dengan harga Rp118 per saham, sehingga perseroan memperoleh dana sebesar Rp53,1 miliar.
“Langkah IPO ini diambil untuk memperkuat kapasitas pendanaan guna mendorong pertumbuhan bisnis dan memperbaiki struktur keuangan perusahaan,” ujar Imam Sujono, Direktur Utama PT Jantra Grupo Indonesia Tbk.
Dikatakan dana IPO yang didapat akan dialokasikan ke beberapa hal. Misalnya, 69,65% untuk belanja modal (capital expenditure) guna mendukung pengembangan usaha, 13,19% untuk kebutuhan operasional (operational expenditure), termasuk pembelian suku cadang, sewa kendaraan operasional, dan pengembangan aplikasi.
“Sisanya akan disalurkan sebagai pinjaman kepada beberapa anak usaha, yaitu seperti PT Joen Lie Indonesia, PT Liantra Wil Indonesia, PT Jantra Mantra Kerta Indonesia, PT Jantra dan JTRS, PT Van Harness Indonesia serta PT Jantra Techno Indonesia,” ungkap Imam Sujono.
Tingginya minat investor selama masa penawaran umum pada 4-6 Maret 2025, jelasnya, mencerminkan kepercayaan pasar terhadap prospek bisnis KAQI. “Hal ini semakin memperkuat komitmen perusahaan dalam menjalankan misinya, untuk memberikan layanan terbaik dan menciptakan nilai berkelanjutan,” ujar Iman Sujono.
Melalui pendanaan ini, ungkap Iman Sujono, KAQI berkomitmen untuk menjadi pelopor bengkel otomotif berkualitas dan terpercaya di Indonesia.
Perseroan yang berkantor di Tangerang Selatan ini didirikan pada 26 September 2017 dan bergerak di berbagai bidang usaha perawatan, perbaikan, dan perdagangan suku cadang dan aksesori kaki-kaki kendaraan.
Lebih jauh, dikatakan Imam Sujono, misi perusahaan yang berfokus pada lima aspek utama. Pertama memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dengan standar bengkel resmi, harga lebih hemat. Kedua, menerapkan konsep Go Green dalam setiap pengerjaan.
Ketiga membangun hubungan kemitraan yang sinergis dengan berbagai pihak serta membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi masyarakat Indonesia. Kelima menciptakan SDM yang unggul, profesional, dan berkualitas. (JB/03/Wid)