PT ASDP TEGASKAN KOMITMEN CIPTAKAN EKOSISTEM KERJA YANG SETARA

Ilustrasi (dok asdp)

Tahun lalu, ASDP berhasil meraih pengakuan sebagai tempat kerja inklusif dengan memperoleh sertifikasi Great Place to Work dari Great Place to Work Institute. Survei internal menunjukkan 92% karyawan ASDP merasa dihargai di lingkungan kerja. Penghargaan ini mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam menciptakan suasana kerja yang Harmonis, Loyal, dan Kolaboratif.

“Kami ingin membangun ASDP sebagai perusahaan yang tidak hanya unggul dalam layanan, tetapi juga progresif dalam budaya kerja. Dengan sinergi semua insan ASDP, kami yakin dapat membawa layanan transportasi penyeberangan Indonesia menuju masa depan yang lebih berdaya saing,” ujar Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP dalam keterangannya.

Kesetaraan kerja di ASDP terlihat dari berbagai peran strategis yang diemban para perempuan di perseroan. Para Srikandi BUMN ini tak hanya hadir sebagai pelengkap, tetapi sebagai penggerak utama dalam pengambilan keputusan, manajemen operasional, dan transformasi layanan perusahaan.

Saat ini, dari total 4.696 karyawan ASDP, 420 diantaranya atau sekitar 8,9% merupakan perempuan. Menariknya, sebanyak 13,2% posisi strategis di top management justru diisi perempuan. Hal ini menunjukkan kompetensi dan kapabilitas mereka mendapat pengakuan tinggi di lingkungan perusahaan.

Kontribusi perempuan di tubuh ASDP kian nyata dengan kehadiran mereka di level strategis BoD-1 dan BoD-2, yang mencakup posisi Senior General Manager General Manager, Vice President hingga Manager.

Semua lini

Para Srikandi ini tidak hanya menunjukkan kepemimpinan yang tangguh dalam mengelola operasional pelabuhan, teknologi informasi, SDM, keuangan, hingga layanan pelanggan, tetapi juga berperan aktif dalam menyusun kebijakan strategis perusahaan.

Keberadaan mereka mempertegas bahwa kepemimpinan perempuan mampu menghadirkan keseimbangan antara ketegasan dan empati, antara inovasi dan keberlanjutan dalam proses pengambilan keputusan.

“Kontribusi para Srikandi ASDP tidak bisa dianggap remeh. Mereka adalah garda depan yang membawa perspektif baru, inovasi, serta ketangguhan dalam dinamika industri penyeberangan,” ujar Shelvy.

Ia menegaskan keberadaan perempuan di berbagai lini operasional ASDP, mulai dari manajemen pelabuhan hingga ruang rapat direksi, memperkuat fondasi perusahaan dalam menciptakan layanan yang inklusif, adaptif, dan unggul.

“ASDP percaya bahwa keberagaman gender bukan hanya soal keadilan, tetapi juga tentang strategi bisnis. Ketika perempuan diberi ruang untuk berkontribusi, hasilnya adalah kualitas kerja yang lebih kolaboratif, berorientasi solusi, dan humanis,” tegasnya. (JB/03/Wid)