PENGUNJUNG KEBUN BINATANG RAGUNAN MEMBELUDAK, SINGA DAN MACAN MEMILIH TIDUR

Foto : Glg

Jakarta, JaringBisnis. “Ayo kita pulang, jam 4 (16.00 sore hari -red) kebun binatangnya mau tutup,” kata seorang ibu dengan wajah memelas. Sementara kedua anaknya, lewat sedikit dari usia balita merengek, mau melihat gajah katanya. Sementara, ibu yang lain, yang baru saja menghempaskan -maaf, bokongnya berkata keras sedikit mengeluh”Heyah, akhirnya kaki bisa ngaso (istirahat -red).”

Pengunjung Kebun binatang Ragunan Jakarta, memang membeludak di musim liburan anak sekolah. Jangan tanya saat Sabtu atau Minggu, wah butuh perhatian ekstra keras mengawasi anak-anak. Bahkan di hari kerja seperti ini, tetap saja antrean di pintu masuk mengular, dan anak-anak bisa saja hilang sejenak dari pandangan mata.

Ya, sebagai alternatif wisata murah dan tak jauh dari pusat kota, Kebun Binatang Ragunan -sama seperti Ancol, tetap memiliki magnet yang kuat. Dengan hanya Rp 100 ribu, maka satu keluarga kecil plus dua motor bisa menikmati satu hari penuh melihat-lihat hewan eksotis yang cuma bisa dilihat di Animal Planet, Animal Watch, atau National Geographic.

Tentu, ‘kemewahan’ strata sosial C dan B ini tidak bisa dilakukan di Taman Safari Cisarua misalnya. Naik motor di sana, masuk ke cluster-cluster hewan maka siap-siap saja dimangsa predator seperti macan -tentu saja. Sewa kendaraan dari Jakarta tentu tak murah. Belum tol dan bensinnya, belum makannya, tiket masuk dan sebagainya. Wajarlah, jika Kebun Binatang Ragunan menjadi pilihan utama, meskipun macan dan singa memilih tidur karena mungkin saja lelah di weekend kemarin melihat terlalu banyak pengunjung.

Persiapan Yang Penting

Menuju Kebun Binatang Ragunan, sambil membawa anak-anak di usia aktif, butuh strategi tersendiri. Di antaranya:

  1. Jangan lupa membawa payung dan jas hujan di musim pancaroba semacam ini.
  2. Persiapan baju, celana, pampers, ganti untuk si kecil.
  3. Jika mau hemat, bawa makanan dan minuman sendiri meskipun harga di dalam tidak terlalu mahal. Cukup wajar.
  4. Wajib pakai sepatu dengan tapak dan sol yang nyaman. Pakai sandal bisa saja, tapi jika naik bukit-bukit tanah tentunya menjadi Pe-eR karena licin, belum lagi risiko lecet.
  5. Fisik yang prima. Kalau malamnya begadang, bisa jadi capek sendiri di dalam. Sebagai informasi, kandang singa dan macan Benggala posisinya ujung ke ujung dari pintu masuk utama (halte bus Transjakarta). Ditambah melipir kanan kiri melihat burung, musang, maka kita bisa berjalan kaki tiga jam tanpa henti.
  6. Hapalkan posisi parkir kendaraan dan kartu parkir jangan sampai hilang. Biasanya di dalam kita akan disorientasi arah. Kartu parkir akan sangat membantu menunjukkan arah jika kita bertanya pada petugas Kebun Binatang yang ditemui.
  7. Bawa STNK kendaraan Anda.
  8. Jika membawa orangtua, maka siap-siap dengan kursi roda. Atau, menyewa mobil keliling seharga Rp 250 ribu/jam.
  9. Hati-hati dengan pengguna motor listrik, pyuh… kadang mereka melaju terlalu cepat. Juga meleng karena tidak melihat ke depan tapi tengok kanan kiri ke kandang hewan. Terserempet atau tertabrak motor listrik sepertinya bukan hal aneh di Kebun Binatang Ragunan.
  10. Bawa karpet kecil, plastik untuk duduk lesehan. Tentu saja ada kursi taman dan shelter untuk beristirahat, kantin yang cukup memadai, tapi kadang duduk berlapiskan rerumputan itu lebih asyik.
  11. Pengawasan melekat pada si kecil. Jika kondisi fisik kurang memadai maka bergantianlah menjaga mereka. Jangan biarkan si kecil lari ke sana-sini sendirian.
  12. Taati aturan, seperti tidak memberi makanan pada hewan, menaiki pagar hewan buas, membuang sampah sembarangan, atau berjalan bergerombol.

Demikian beberapa tips yang bisa dipersiapkan dan dilakukan manakala berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan Jakarta. Dan bersabarlah jika singa dan macan memilih tidur ketika Anda berkunjung ke sana, karena mungkin Anda datang di jam yang salah: Jam saat mereka leyeh-leyeh menikmati hidupnya. (JB/02/GlG)