PEMERINTAH KOMITMEN SUKSESKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI 1446H/2025

Menteri Agama Nasaruddin Umar. (dok kemenag)

Menag mengungkapkan pentingnya sistem komunikasi yang cepat dan menyeluruh agar setiap persoalan di lapangan bisa segera direspon.

Menag juga menegaskan bahwa Arab Saudi kian memperketat aturan masuk ke Masjidil Haram. Menag mengaku dirinya bahkan sempat terhambat masuk.

“Saya bahkan sempat tidak bisa masuk, karena belum terbit visa haji. Visa diplomat pun tidak bisa, baru bisa masuk karena saya dikawal oleh pengawal kerajaan,” ungkapnya.

Menag menegaskan bahwa diplomasi menjadi bagian penting dalam strategi Amirul Hajj, termasuk saat dirinya harus menjelaskan langsung ke Kedutaan Besar Arab Saudi di RI terkait polemik-polemik jemaah haji.

“Saya jelaskan kepada Kedutaan Besar Arab Saudi bahwa polemik yang terjadi adalah akibat visa jemaah haji yang belum keluar. Merespon itu, agar kursi pesawat tidak kosong, maka jemaah yang sudah siap, diberangkatkan mengisi kursi kosong itu,” katanya.

Bahan evaluasi

Menag juga meminta seluruh anggota Amirul Hajj aktif mencatat berbagai temuan dan solusi di lapangan untuk dijadikan bahan evaluasi nasional dan membuat sebuah buku besar.

“Kami akan membuat semacam buku besar, yang diharapkan dari A sampai Z semua ada. Termasuk juga implementasi masalah yang ada di dalam pelaksanaan haji,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya sinergi dan kepedulian seluruh anggota Amirul Hajj agar bisa merespons situasi secara cepat dan tepat. “Kita siapkan anggota yang bisa menjadi ujung tombak untuk segera merealisasikan temuan-temuannya,” tutup Menag. (JB/03/Wid)