Jakarta, JaringBisnis. Sebanyak 360 pebalap pushbike -sepeda tanpa pedal untuk anak usia dini- turut ambil bagian dalam gelaran Pushbike Championships 2025 yang memperebutkan Piala Gubernur DKI Jakarta, di Jakarta International Roller Track (JIRTA), Gelanggang Olahraga Jakarta Utara, beberapa waktu lalu. Pada ajang ini, pebalap pushbike asal Indonesia berhadapan dengan pebalap dari negeri jiran Malaysia, Singapura, dan Thailand.

“Peserta Indonesia berasal dari Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, Subang, Kuningan, Palembang, Lampung, Jogjakarta, Malang, Surabaya, Kalimantan, dan lainnya,” kata Panitia Pelaksana dari Weekendrider, Gilang Gumilang, saat melaporkan gelaran acara pada Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Kadispora) DKI Jakarta, Andri Yansyah, yang mewakili Gubernur DKI Jakarta.

Gilang menambahkan bahwa panitia yang bertugas merupakan gabungan dari beberapa komunitas atau klub pushbike se-Jabodetabek dan nasional, seperti Lampung dan Jogjakarta. Hal ini merupakan manifestasi semangat panitia untuk merangkul semua pihak yang memberikan kontribusi positif bagi perkembangan olahraga pushbike di Indonesia.

Kadispora DKI Jakarta sendiri tampak antusias saat melepas start untuk final pada kategori boys kelahiran tahun 2023. Ia terlihat memberikan semangat kepada para peserta, juga sempat berkeliling dan menyapa ayah bunda yang hadir di area lomba. Hadir menemani Kadispora yaitu Vice President Indonesia Cycling Federation, Toto Sugito.
“Sudah menjadi kewajiban saya untuk mendukung anak-anak usia dini ini, yang kemudian akan tumbuh menjadi pebalap sepeda road, BMX, MTB, masa depan Indonesia,” kata Toto Sugito.

Pushbike Championships 2025 melombakan kategori usia kelahiran 2023, 2022, 2021, 2020, 2019, 2018 dan Open. Sebagian besar peserta merupakan pebalap-pebalap yang sudah terbiasa bertanding dan langganan podium, sehingga atmosfer lomba -khususnya di usia 2021 ke atas menjadi sengit.

“Wah, kali ini berat. Yang datang pebalap paling kompetitif, belum lagi tamu dari luar negeri,” kata Arvin, pelatih dari Tim Kuningan, Jawa Barat. Ia merasakan bahwa atmosfer pertandingan yang dihadapi kali ini berbeda dari biasanya karena menjadi ajang untuk menguji sejauh mana hasil latihan yang dilakukan setiap tim dari daerah yang hadir.

“Bisa masuk final utama sudah beruntung. Batch-nya neraka,” tutur seorang ayah dari tim yang berasal dari Tangerang Selatan. Meski pertandingan demi pertandingan dilakukan dengan sangat kompetitif, event yang merupakan Perayaan Milad Weekendrider ini berjalan lancar tanpa ada kendala. (JB/02/GlG)













