Jakarta, JaringBisnis. Ruang Ballroom Hotel Tavia Heritage di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (19/6/2025) menjadi istana mimpi bagi finalis Puteri Anak dan Remaja Indonesia Jakarta 2025.
Sejak pukul 09.00 WIB, 25 finalis yang terdiri dari 11 finalis anak dan 14 finalis remaja, sudah memenuhi Ballroom melakukan gladi bersih untuk tampil pada acara Grand Final Puteri Anak dan Remaja Indonesia Jakarta 2025
“Saya sangat antusias, bangga dan berkeyakinan akan menemukan generasi Puteri Anak dan Remaja Indonesia Jakarta yang berkarakter, beriman, berbudaya, berwawasan luas dengan segudang bakat dan prestasi,” papar Regional Director Sri Sintawati disela acara grand final.
“Saya berharap seluruh finalis Grand Final Puteri Anak dan Remaja Indonesia Jakarta 2025 baik yang juara dan memegang predikat terus mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan kemampuan dan talentanya karena car aini merupakan gerbang bagi anak-anak untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi,” tambahnya.
Setelah melakukan penilaian dengan berbagai kriteria, tim juri memilih Audellya Ambara Harsono sebagai Puteri Anak Indonesia Jakarta 2025, dan Nayyara Azzarine sebagai Puteri Remaja Indonesia Jakarta 2025.
Empat aspek
Founder Putri Anak dan Remaja Indonesia yang juga National Director Yayasan DD Foundation, Derry Dahlan mengungkapkan bahwa penilaian dalam ajang ini didasarkan pada empat aspek utama, yakni smart, behavior, beauty, dan inspiring.
Menurutnya, aspek smart tidak terbatas pada kecerdasan akademik, melainkan mencakup cara berpikir dan bertindak para peserta dalam menghadapi situasi.
“Smart itu bukan sekadar pintar akademik, tapi bagaimana cara anak-anak berpikir dan bertindak. Kita lebih mengutamakan kecerdasan mereka,” ujar Derry.
Sementara behavior menyoroti karakter dan kepribadian peserta yang tetap menjunjung nilai-nilai budaya Indonesia, meskipun banyak di antaranya berasal dari sekolah internasional. Derry menilai, kesopanan, kebiasaan menyapa, hingga sikap hormat kepada panitia menjadi indikator penting dalam aspek ini.
“Yang kami cari adalah anak Indonesia sejati, yang tetap memiliki akar budaya, meskipun berasal dari lingkungan yang beragam,” kata dia.
Untuk aspek beauty, Derry menegaskan bahwa penilaian ini tidak berfokus pada penampilan fisik semata. Kerapihan berpakaian, cara berbicara, hingga sikap di atas panggung turut menjadi bagian dari definisi kecantikan.
Adapun aspek terakhir, inspiring, sebagai kriteria yang paling relevan di era media sosial saat ini. Peserta diharapkan mampu menjadi sosok yang memberi pengaruh positif bagi teman-teman sebayanya, baik melalui aksi nyata maupun sikap sehari-hari. (JB/03/Sar/Wid)