Jakarta, JaringBisnis. Jemaah haji Sari Ramada Arafah, Sabtu (3/5/2025) melaksanakan hari kedua Manasik Haji Khusus 2025/1446 H di Jakarta.
Sebelum melakukan aktivitas manasik haji, para jemaah melakukan pemeriksaan kesehatan, yaitu pemeriksaan urin dan air liur, pengambilan darah, vaksin meningitis, tensi darah, timbang berat badan dan mengukur tinggi badan dan rontgen torac.
“Kami mendatangkan tim medis ke tempat kami melakukan manasik untuk melakukan pemeriksaan kesehatan para jemaah. Hal itu kami lakukan untuk memberikan kenyamanan kepada jamaah haji khusus Sari Ramada Arafah agar jamaah haji tidak perlu repot-repot melakukan pemeriksaan kesehatan di tempat lain,” ujar Direktur Utama Sari Ramada Arafah, Ustaz Wahyudi.
Pada kegiatan manasik haji hari kedua, jemaah laki-laki diajarkan cara memakai kain ihram, dan selanjutnya bersama-sama dengan jamaah perempuan melakukan latihan pelaksanaan rangkaian haji, dari mulai menuju Arafah, Musdalifah, Mina, melempar jumrah, tawaf, sai dan tahalul. Para jemaah serius menyimak arahan-arahan yang disampaikan oleh Ustaz Wahyudi dan Ustaz Deddy Djuandi.
“Kegiatan praktek ini penting agar jamaah mendapatkan gambaran yang nyata, agar saat pelaksanaannya mereka sudah mengetahuinya,” papar Ustaz Wahyudi yang memimpin langsung jalannya manasik haji.
Haji mabrur
Adapun maksud dan tujuan acara puncak manasik haji adalah untuk menjadikan jamaah haji yang cerdas dan mandiri agar menjadi haji yang mabrur.
“Cerdas, artinya mengetahui hukum-hukum ibadah haji, dari mulai syarat, sunnah, wajib, rukun-rukun ibadah haji. Karena secara fikih haji, jika seorang jamaah haji tidak melaksanakan rukun-rukunnya maka hajinya tidak sah ibadah hajinya. Sedangkan mandiri artinya jemaah haji tahu apa saja yang harus dilaksanakan mulai dari persiapan hingga pelaksanaannya nanti,” terang Ustaz Wahyudi.
Ia juga menyampaikan empat kiat agar menjadi para jemaah bisa menjadi haji mabrur. Pertama niat ikhlas karena Allah, kedua ikuti tuntunan Rasulullah, ketiga bersabar menghadapi godaan selama melakukan ibadah haji, serta keempat mengisi waktu sebaik-baiknya untuk beribadah di Mekkah dan Madinah selama berhaji,” tutup Wahyudi. (JB/03/Wid)