Jakarta, JaringBisnis. Kementerian Agama (Kemenag) diminta untuk mempersiapkan penyelenggaran ibadah haji 2025 dengan matang. Kekurangan-kekurangan penyelenggaraan sebelumnya harus menjadi bahan evaluasi.
“Harapan masyarakat, di tahun ini penyelenggaraan ibadah haji dapat lebih baik,” ungkap Anggota Komisi VIII DPR RI, Lisda Hendrajoni, dalam keterangan tertulis, Minggu (20/4/2025).
Menurut Lisda, permasalahan penyelenggaraan ibadah haji selalu berulang dengan persoalan yang sama. Mulai dari persiapan, fasilitas penginapan, transportasi, hingga koordinasi antarpenyelenggara.
“Mulai dari persiapan, perlengkapan, koordinasi antarlembaga juga masih lemah, termasuk tadi, barangnya, koper-kopernya, seragamnya diterima malah di Tanah Suci. Ini mengganggu jemaah,” ujar Politisi Fraksi Partai NasDem ini.
Perbaiki layanan
Dikatakan, penyelenggara haji harus serius memperbaiki celah-celah permasalahan. Meskipun survei kepuasan jamaah haji 2024 naik dibanding tahun sebelumnya, Lisda menekankan jangan sampai penyelenggara terlena dan tidak ada perbaikan.
“Setiap penyelenggaraan ibadah haji, orangnya bisa jadi baru, baik petugas haji, pelaksananya, termasuk pejabat di Kemenag. Akhirnya setiap tahun terjadilah apa yang di luar yang kita harapkan,” ujarnya.
Di sisi lain, Lisda bersyukur biaya haji 2025 turun dibanding 2024. Biaya haji 2024 sebesar Rp93.410.286, sedangkan 2025 menjadi Rp89. 410.258.
Terkait terbentuknya Badan Penyelenggara Haji (BPH), yang akan efektif menjadi penyelenggara haji mulai 2026, Lisda berharap penyelenggaran ibadah haji dapat semakin baik.
“Jangan sampai penyelenggara baru, mulai dari nol lagi. Diharapkan penyelenggaraan haji makin baik,” pungkasnya. (JB/dpr.go.id/03/Wid)