KEBIJAKAN TARIF AS MOMENTUM PERKUAT DAYA SAING SEKTOR PANGAN INDONESIA

Ilustrasi (meta ai)

Jakarta, JaringBisnis. Kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump merupakan tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Pemerintah harus menyikapi kebijakan tersebut dengan dua langkah strategis yaitu diplomasi yang kuat dan peningkatan daya saing nasional.

Hal ini disampaikan anggota Komisi IV DPR RI Rokhmin Dahuri di sela-sela Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI ke Sumatera Utara, Rabu (9/4/2025).

Menurut Rokhmin, kebijakan tarif ekspor yang mencapai 32 persen bukan hanya berdampak pada Indonesia, tetapi hampir seluruh negara di dunia.

“Kalau boleh kami menyarankan pemerintah, ada dua jurus yang bisa dilakukan. Pertama, cobalah yang terbaik untuk melakukan diplomasi dan negosiasi. Tarif sebesar itu sangat mencekik kita, apalagi kita masih berstatus negara berkembang. Dengan kemampuan diplomasi Indonesia dan memilih delegasi yang tepat, saya yakin kita bisa berhasil,” ujarnya seperti dikutip dpr.go.id.

Lebih jauh, Rokhmin menekankan pentingnya pemerintah segera mengirimkan delegasi negosiator yang kompeten dan mampu meyakinkan Amerika Serikat untuk menurunkan tarif tersebut.

Tingkatkan daya saing

Langkah kedua, lanjutnya, adalah menjadikan kondisi ini sebagai momentum meningkatkan daya saing sektor pangan nasional.

Ia mendorong seluruh komponen bangsa untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan produksi komoditas lokal agar tetap menguntungkan di tengah tekanan global.

“Petani, nelayan, peternak, dan pelaku usaha pangan lainnya harus bisa tetap bertahan dan mendapatkan keuntungan, berapapun harga jualnya. Ini soal bagaimana kita meningkatkan efisiensi dan daya saing produk kita,” ujar Politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.

Rokhmin juga menilai bahwa tekanan global seperti ini bisa menjadi katalis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus memperluas pasar alternatif di luar Amerika Serikat.

“Dengan semangat gotong royong dan dukungan kebijakan yang tepat, saya yakin sektor pangan kita bisa makin kuat menghadapi ketidakpastian global,” pungkasnya. (JB/03/Wid)