Jakarta, JaringBisnis. Kontribusi PT Kereta Api Indonesia (KAI) terhadap mobilitas dan distribusi barang terus menunjukkan penguatan. Hal tersebut memperlihatkan peran penting KAI dalam memperkuat konektivitas nasional dan meningkatkan daya saing logistik.
Sepanjang Januari–Oktober 2025, total pelanggan seluruh layanan KAI Group mencapai 413.867.221 orang, meningkat 8,15 persen dibanding periode yang sama 2024. Angka tersebut mencakup layanan kereta jarak jauh dan lokal, KAI Commuter, LRT Jabodebek, KA Bandara, layanan KAI Wisata, LRT Sumsel, Whoosh oleh KCIC, serta KA Makassar–Parepare.
“Pertumbuhan tersebut mencerminkan semakin kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap transportasi berbasis rel,” Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangannya.
Pada sektor angkutan barang, KAI mencatat volume 57.556.900 ton pada Januari–Oktober 2025, meningkat 0,69 persen dibanding tahun sebelumnya. Komoditas terbesar adalah batu bara dengan 47,77 juta ton, diikuti semen, petikemas, BBM, hasil perkebunan, pupuk, dan barang ritel.
Anne menyebut bahwa keberlanjutan distribusi berbagai komoditas tersebut menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas industri dan ketahanan energi nasional.
“Angkutan batu bara KAI memastikan pasokan energi untuk pembangkit dan industri tetap lancar. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi serta memastikan keberlanjutan pasokan bagi sektor-sektor strategis,” ujar Anne.
KAI juga memperkuat perannya dalam meningkatkan efisiensi logistik nasional melalui kapasitas angkut yang besar dan operasi yang terjadwal. Pada lintas Jawa, satu rangkaian kereta barang dapat menarik hingga 30 gerbong dengan kapasitas 42 ton per gerbong, sementara di Sumatra Selatan rangkaian angkutan batu bara dapat mencapai 61 gerbong. Kapasitas besar dan keandalan operasi rel turut berkontribusi mengurangi beban jalan raya serta mendukung kelancaran distribusi logistik nasional.
Anne menambahkan bahwa KAI menargetkan pertumbuhan angkutan barang hingga 15 persen pada 2029, dengan proyeksi angkutan batu bara 111,2 juta ton dan non-batu bara 10,9 juta ton. Target tersebut diperkuat oleh perluasan integrasi logistik melalui keterhubungan langsung antara rel dengan pelabuhan, kawasan industri, dan dry port, sehingga aliran logistik dari hulu ke hilir semakin efisien.
Tepat waktu
Dari sisi layanan, KAI Group mencatat tingkat ketepatan waktu yang tinggi sepanjang Januari–September 2025, yaitu 99,53 persen untuk keberangkatan kereta penumpang, 96,26 persen untuk kedatangan kereta penumpang, 96,89 persen untuk keberangkatan kereta barang, dan 90,85 persen untuk kedatangan kereta barang. Anne menegaskan bahwa konsistensi ini menjadi pilar penting dalam menjaga keandalan layanan transportasi nasional.
“Seluruh pengembangan yang kami lakukan diarahkan untuk memperkuat peran kereta api dalam ekosistem logistik nasional. KAI berkomitmen menghadirkan layanan yang semakin efisien, terukur, dan terintegrasi sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto,” tutup Anne. (JB/03/Wid)















