akarta (2/4/2024),
Meski demam bersepeda di Indonesia semakin meredup, namun kenyataannya masih banyak event-event bersepeda bergengsi yang dilakukan di Indonesia. “Karena memang terjadi seleksi alam. mereka yang suka, akan terus bersepeda dan mencari genre yang paling cocok untuk dirinya” ujar Poetoet Soedarjanto, aktivis bersepeda yang banyak terlibat dalam lomba bersepeda di Indonesia.
Terkait dengan lomba yang bersifat granfondo, maka di Indonesia mencatat beberapa event berskala nasional dan internasional seperti Tour d’ Ambarukmo, Tour d’ Borobudur, Le Tape Indonesia, Tour d’ Banyuwangi Ijen, dan tentu saja GranFondo New York (GFNY) Indonesia.
Ada sedikit anomali pada misalnya Le Tape dan GFNY Indonesia, di mana mereka membidik pangsa pasar cyclist enthusiast yang sanggup bersepeda dengan jarak ratusan kilometer dengan jalur berliku, Khusus GFNY Indonesia, kegiatan ini telah dilakukan hingga delapan kali khusus di Bali saja, dan dilakukan setiap tahun.
“Kita mencoba memenuhi mimpi dan keinginan cyclist enthusiast atau para penghobi ini dengan suasana Be A Pro For A Day. Jadi mereka merasakan sensasi balapan layaknya pebalap pro. Misalnya, rute yang steril dari kendaraan lainnya, pengamanan, hingga saat pengumuman juara,” kata pemilik lisensi GFNY Indonesia, Axel Moeller. (GLG)