Jakarta, JaringBisnis. Sebuah koalisi yang kuat beranggotakan para ahli dan pendukung kesehatan global mendesak FIFA mengakhiri kemitraan yang telah terjalin selama puluhan tahun dengan Coca-Cola. Mereka menuduh perusahaan ini melakukan ‘sportswashing’ (pencucian citra jelek melalui olahraga) pada bahaya kesehatan akibat minuman manisnya.
Kampanye Kick Big Soda Out menyoroti keterlibatan Coca-Cola sebagai sponsor telah secara langsung melemahkan pernyataan komitmen FIFA terhadap kesehatan dan pertandingan yang sportif.
Menjelang FIFA Club World Cup 2025 yang akan berlangsung 15 Juni 2025–13 Juli 2025, peserta kampanye mendesak tindakan segera untuk melindungi penggemar, terutama anak-anak dari keterkaitan yang menyesatkan dengan merek Coca-Cola.
Kick Big Soda Out mendapatkan momentum global selama Olimpiade Paris 2024. Lebih dari 255 ribu penandatangan petisi dan 93 organisasi menyerukan kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk mengakhiri kemitraan dengan Coca-Cola.
Namun menurut laporan Vital Strategies, Selasa (3/6/2025), 78% liputan media memberi kesan positif terhadap keterlibatan Coca-Cola sebagai sponsor dengan menekankan pada promosi merek tersebut, nilai-nilainya, atau keuntungan ekonomi yang dihasilkannya. Hanya 2% artikel yang mengkritik kemitraan tersebut sebagai tema utama dengan menyebutkan kekhawatiran seperti eksploitasi, risiko kesehatan, atau praktik yang tidak etis.
“FIFA menyatakan bahwa mereka memperjuangkan kesehatan, tapi ikatannya yang mendalam dengan Coca-Cola berkata sebaliknya,” jelas Trish Cotter dari Vital Strategies.
Cotter menambahkan, dengan memberikan panggung kepada Coca-Cola di seluruh stadion, siaran, dan media sosial, FIFA mempromosikan produk yang menyebabkan peningkatan kasus obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Ini adalah ‘sportswashing’ terang-terangan dan menggerogoti kesehatan masyarakat maupun kredibilitas FIFA.
Dalam kampanye Kick Big Soda Out gelombang kedua di YouTube, Instagram, dan Facebook, penggemar dan pendukung sepakbola menuntut FIFA untuk mengakhiri kemitraannya dengan Coca-Cola.
“FIFA seharusnya memilih melindungi integritas sepakbola, bukannya terus memberikan kesempatan luar biasa kepada berbagai perusahaan untuk membersihkan citra mereka. Dengan menolak Big Soda, akhirnya FIFA dapat menepati pernyataannya,” tandas Dr Simon Barquera, Presiden World Obesity Federation.
Kick Big Soda Out menyoroti bukti yang kian marak di seluruh dunia tentang keterkaitan konsumsi gula berlebihan dengan penyakit tidak menular. Di negara-negara berpenghasilan rendah di mana kondisi ini mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan, Big Soda memasarkan minuman manis dengan agresif kepada jutaan konsumen.
“Ini adalah saat yang menentukan bagi FIFA. Iklan Big Soda mendorong anak-anak menentukan pilihan yang tidak sehat. Membatasi pemasaran sangatlah penting untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan anak-anak,” kata Carolina Piñeros dari Red PaPaz.
Bagi pendukung kampanye Kick Big Soda Out bisa ikut menuntut FIFA untuk mengakhiri kemitraan dengan Coca-Cola lewat situs www.kickbigsodaout.org, dengan tagar #KickBigSodaOutofSport. (JB/03/Jie/Wid)