Jakarta, JaringBisnis. Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (PPKB) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) menggelar Aksi Tanam Sorgum untuk Ketahanan Pangan, Kamis (27/2/2025).
Acara berlangsung di Auditorium Gedung IV dan Etalase Budaya Tanam FIB UI, Halaman Belakang Gedung X Kampus FIB UI, Depok.
Penanaman biji sorgum dilakukan di halaman kampus FIB UI yang diiringi Tari Dinggu yang dibawakan oleh Bakul Budaya FIB. Tamu undangan dan peserta secara bergantian menanam sorgum di Etalase Budaya Tanam FIB UI, Halaman Belakang Gedung X Kampus FIB UI, Depok.
Acara yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya sorgum sebagai alternatif pangan ini dibuka dengan sambutan Dr. Phil Lily Tjahjandari, S.Hum., M.Hum., Kepala PPKB FIB UI.
Ia menyatakan dukungannya terhadap gerakan greenmetric untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) melalui budaya tanam sorgum ketahanan pangan.
“Sorgum merupakan tanaman yang tahan terhadap perubahan cuaca dan memiliki masa panen yang relatif cepat, sehingga cocok untuk mendukung ketahanan pangan di Indonesia,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Dewi Marhaeni, Ketua Bakul Budaya mengajak semua pihak untuk melestarikan dan memanfaatkan sorgum sebagai bagian dari kekayaan budaya dan pangan lokal.
Manfaat sorgum
Sementara itu, Trisya Suherman, Ketua Umum Moeldoko Center, menegaskan bahwa sorgum memiliki manfaat yang sangat luas, mulai dari bijinya yang dapat diolah menjadi pangan hingga batangnya yang bisa dijadikan gula. Ia berharap aksi tanam sorgum ini dapat menjadi langkah konkret dalam mewujudkan kemandirian pangan.
TO Suprapto, Ketua Joglo Tani, menyerukan pentingnya aksi nyata dalam mewujudkan kemandirian pangan. “Jangan hanya omong saja, mari kita berbuat. Dari akar sorgum hingga batang, bunga, dan buahnya, semua memiliki manfaat yang lengkap,” ujarnya.
Dr. Taufik Asmiyanto, Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum FIB UI, sangat mengapresiasi inisiatif ini. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Pada kegiatan ini, para peserta diajak untuk mencicipi berbagai produk olahan sorgum yang dipamerkan. Display produk olahan sorgum menunjukkan betapa beragamnya pemanfaatan sorgum dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari makanan hingga minuman.
Melalui kegiatan ini, diharapkan sorgum dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di Indonesia, sekaligus melestarikan budaya lokal yang telah ada sejak lama.
Acara ini juga menjadi bukti nyata kolaborasi antara akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan dalam mewujudkan kemandirian pangan. (JB/03/Wid)
