Jakarta, JaringBisnis. PT Bank Tabungan Negara (BTN) resmi meluncurkan layanan BTN Private, sebuah layanan eksklusif untuk nasabah yang telah memiliki aset menembus Rp15 miliar.
Pada Grand Launching BTN Private di Jakarta, Rabu, 5 November 2025 yang dihadiri sekitar 100 nasabah BTN Private, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menuturkan, inovasi BTN Private sejalan dengan arah bisnis Beyond Mortgage atau lebih dari sekadar bank penyalur kredit pemilikan rumah (KPR).
Nixon mengatakan, BTN Private dirancang untuk individu yang memiliki visi jangka panjang. Bukan hanya dalam hal membangun kekayaan, melainkan juga dalam hal menjaga nilai kekayaan, memperluas dampaknya, hingga mewariskannya kepada ahli waris sebelum tutup usia.
“BTN Private kami rancang untuk mereka yang punya visi jauh ke depan. Yang bukan hanya ingin membangun kekayaan, tapi juga ingin menjaga values atau nilainya, memperluas dampaknya, dan mewariskannya,” ujarnya.
Sebelum adanya segmen khusus BTN Private, lanjut Nixon, BTN membagi segmentasi nasabah ritelnya menjadi empat segmen yakni Mass Segment atau segmen terbawah yang akuisisinya dilakukan melalui aplikasi Bale by BTN. Lalu, BTN Prima atau Upper Mass Segment untuk nasabah dengan saldo sekitar Rp10 juta hingga Rp100 juta.
Kemudian, BTN Prospera atau Emerging Affluent Segment dengan saldo sekitar Rp 100 juta hingga Rp500 juta. Sementara di level teratas adalah BTN Prioritas dengan dana kelolaan sekitar Rp500 juta hingga Rp15 miliar.
Nixon mengungkapkan, perseroan terus membukukan pertumbuhan positif dana kelolaan nasabah BTN Prioritas. Hingga akhir September 2025, fund under management (FUM) BTN telah mencapai Rp54,3 triliun. Meningkat 11,3% year-on-year (YoY) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp48,8 triliun.
Bahkan, kenaikan dana per nasabah BTN Prioritas konsisten melebihi benchmark Rp15 miliar. Berdasarkan data internal, nasabah yang telah memiliki dana kelolaan dengan kisaran Rp15 miliar sampai Rp100 miliar mencapai 450 orang. Hingga kini, total FUM nasabah kategori tersebut mencapai Rp21 triliun.
Melihat tren tersebut, BTN melihat adanya kebutuhan untuk memberikan layanan atau segmen khusus bagi nasabah yang telah melampaui BTN Prioritas. Kelompok nasabah itu umumnya disebut dengan individu dengan Nilai Kekayaan Bersih Level Atas atau High-Net Worth Individual (HNWI) dan Ultra-High Net Worth Individuals (UHNWI).
“Harapan saya, BTN Private akan menjadi benchmark baru untuk layanan premium di Indonesia. Layanan yang bukan hanya elegan, tapi juga hangat, personal, dan memberikan makna,” tandasnya. (JB/03/Wid)















