Jakarta, JaringBisnis. Badan Pangan Nasional (BPN) optimistis target 3 juta ton penyerapan gabah oleh Perum Bulog akan dapat tercapai. Namun untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sinergi antara pusat, daerah, serta para pelaku usaha dan petani.
BPN juga memastikan bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog tetap terjaga untuk 2025.
Hal tersebut dinyatakan Direktur Kewaspadaan Pangan NFA, Nita Yulianis saat mengunjungi Gudang Bulog Umbul Tengah di Kota Serang, Banten, pekan lalu.
“Panen raya Maret–April 2025 momentum yang tepat untuk memperkuat stok CBP. Jika ini kita maksimalkan, maka bukan hanya stok nasional yang aman, tapi juga kesejahteraan petani bisa terdongkrak,” lanjut Nita seperti dikutip badanpangan.go.id.
Ia juga menegaskan bahwa Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan sebesar Rp6.500/kg menjadi instrumen penting untuk menjaga kepastian dan keadilan harga di tingkat petani.
Serapan gabah yang telah dilakukan oleh Perum Bulog pada masa panen raya Maret-April 2025 dipastikan terus bertambah. Hingga 17 April 2025, sudah terserap sekitar 1,15 juta ton atau sekitar 38,44 % dari target. Dengan demikian total stok beras yang disimpan Bulog mencapai 2,7 juta ton.
Apresiasi langkah Bulog
Lebih lanjut, ditegaskan oleh Nita, BPN mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Bulog untuk memaksimalkan percepatan serapan.
“Apresiasi untuk tim Bulog yang menjemput langsung gabah ke sawah untuk memaksimalkan serapan, termasuk menjalin kerja sama dengan petani, kelompok tani (poktan), dan gabungan kelompok tani (gapoktan) melalui skema makloon dan asosiasi” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto telah memandatkan target pengadaan beras dalam negeri di 2025 sebanyak 3 juta ton dengan HPP Rp6.500 per kilogram (kg) untuk GKP dengan segala kualitas di tingkat petani.
“Upaya optimalisasi penyerapan hasil panen petani ini juga usaha pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Sesuai perintah Bapak Presiden, harga petani tidak boleh jatuh sangat jauh saat panen raya. Hari ini rerata harga GKP petani masih lebih dari HPP Rp 6.500 per kilogram,” tegas Arief. (JB/03/Wid)