BI AMBIL LANGKAH STABILKAN NILAI RUPIAH

Ilustrasi. (dok bank indonesia)

Hal tersebut diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, Senin (7/4/2025).

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan pagi tadi melemah sebesar 251 poin atau 1,51 persen menjadi Rp16.904 per US$ dari sebelumnya Rp16.653.

“Sebagaimana diketahui, kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan pemerintah Amerika Serikat pada 2 April 2025 dan respons kebijakan retaliasi tarif oleh pemerintah Tiongkok pada 4 April 2025 telah menimbulkan gejolak pasar keuangan global. Termasuk arus modal keluar dan tingginya tekanan pelemahan nilai tukar di banyak negara khususnya negara emerging market,” jelas Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya.

Dikatakan, tekanan terhadap nilai tukar rupiah telah terjadi di pasar off-shore (Non Deliverable Forward/NDF) di tengah libur panjang pasar domestik dalam rangka Idul Fitri 1446 H/2025.

Intervensi di pasar off-shore, jelas Denny, dilakukan Bank Indonesia secara berkesinambungan di pasar Asia, Eropa, dan New York.

Bank Indonesia juga akan melakukan intervensi secara agresif di pasar domestik sejak awal pembukaan 8 April 2025 besok dengan intervensi di pasar valas (Spot dan DNDF) serta pembelian SBN di pasar sekunder.

Selain itu, tambah Denny, Bank Indonesia juga akan melakukan optimalisasi instrumen likuiditas rupiah untuk memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan domestik.

“Serangkaian langkah-langkah Bank Indonesia ini ditujukan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah serta menjaga kepercayaan pelaku pasar dan investor terhadap Indonesia,” pungkasnya. (JB/03/Wid)