Jakarta, Jaring Bisnis. Bentoel Group menegaskan kembali komitmen dalam mencegah akses anak di bawah umur terhadap produk tembakau dan nikotin. Bentoel Group juga mendukung kolaborasi antara regulator atau pembuat kebijakan, produsen, peritel, dan organisasi kesehatan masyarakat untuk mencegah penggunaan oleh anak di bawah umur.
“Pada peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, kami mendukung pihak pihak yang menyerukan pengamanan yang lebih kuat untuk mencegah akses anak di bawah umur terhadap produk tembakau dan nikotin. Kami telah menerapkan praktik bisnis yang bertanggung jawab di seluruh lini usaha kami dan mendukung adanya perubahan yang lebih luas,” ungkap Dian Widyanarti, Head of Corporate and Regulatory Affairs Bentoel Group.
“Regulasi yang dirancang dengan matang dapat membantu Indonesia menurunkan prevalensi merokok secara nasional, sembari tetap melindungi anak di bawah umur dari penggunaan produk tersebut,” tambahnya.
Bentoel Group juga menyerukan kolaborasi global untuk mempercepat kemajuan menuju Dunia Bebas Asap. Produk bebas asap seperti vape, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin menghasilkan zat kimia berbahaya yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pembakaran tembakau.
Produk-produk ini memainkan peran penting dalam mengurangi dampak kesehatan yang terkait dengan merokok. Negara-negara yang mengadopsi produk bebas asap, seperti Jepang, Selandia Baru, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat, telah mengalami penurunan prevalensi merokok yang lebih signifikan.
Swedia menunjukkan bahwa pendekatan Pengurangan Risiko Tembakau atau Tobacco Harm Reduction efektif. Selama 30 tahun terakhir, banyak warga Swedia yang beralih dari merokok ke penggunaan snus—produk tembakau oral tradisional.
Di Indonesia, para ilmuwan memperkirakan sebanyak 4,6 juta nyawa dapat diselamatkan pada tahun 2060 apabila pendekatan Pengurangan Risiko Tembakau diimplementasikan dan dikombinasikan dengan perawatan kanker paru yang maksimal.
Regulator atau pembuat kebijakan harus memastikan bahwa perokok dewasa memiliki akses terhadap produk bebas asap serta informasi yang akurat mengenai profil risiko produk tersebut dibandingkan dengan rokok. Namun, yang sama pentingnya adalah penerapan langkahlangkah untuk memastikan bahwa individu di bawah umur tidak dapat membeli produk
tembakau atau nikotin apa pun.
Prinsip utama
Untuk mencegah anak di bawah umur mendapat akses produk tenbakau atau nikotin dalam bentuk apapun dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa prinsip utama.
Pertama melarang penjualan dan penggunaan produk tembakau serta nikotin oleh dan untuk individu di bawah umur. Selain itu melakukan mekanisme verifikasi usia pada saat pembelian atau pengiriman produk.
Mengizinkan varian rasa yang ditujukan untuk orang dewasa dan melarang rasa, deskripsi, serta kemasan yang secara khusus menarik bagi anak di bawah umur. Mengutamakan penegakan hukum yang efektif didukung oleh sanksi yang kuat dan disesuaikan bagi pelanggar aturan.
Dr James Murphy, Director of Research & Science, BAT Group menambahkan dua puluh tahun yang lalu, satu-satunya cara untuk menangani dampak kesehatan akibat merokok adalah melalui pengendalian tembakau. Saat ini, perokok dewasa, yang kemungkinan masih akan terus merokok, seharusnya memiliki kesempatan untuk beralih ke alternatif dengan profil risiko yang lebih rendah.
“Bukti ilmiah yang mendukung pendekatan Pengurangan Risiko Tembakau sangat meyakinkan, dan kami percaya bahwa kemajuan menuju Dunia Bebas Asap dapat dipercepat dengan menerapkan strategi pengurangan risiko ini,” ujar Murphy.
BAT meyakini bahwa Pengurangan Risiko Tembakau merupakan salah satu peluang kesehatan masyarakat yang paling signifikan. Jika diterapkan melalui regulasi yang dirancang dengan matang, langkah-langkah pengendalian tembakau dan pengurangan risiko dapat berjalan berdampingan untuk mengurangi bahaya tembakau. (JB/03/Wid)