BANJIR SUMATERA, PMI KERAHKAN TIM MOBILE CLINIC KE ACEH UNTUK PERKUAT LAYANAN KESEHATAN

Anggota Tim Mobile Clinic PMI melakukan persiapan jelang keberangkatan ke Aceh untuk memperkuat layanan kesehatan di wilayah yang terdampak bencana banjir dan longsor. (dok pmi)

Jakarta, JaringBisnis. Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan Tim Mobile Clinic untuk memperkuat layanan kesehatan bagi masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh. Tim ini terdiri dari tenaga medis dan non-medis, termasuk dokter, perawat, bidan, koordinator lapangan, serta personel dukungan psikososial.

Tim Mobile Clinic PMI akan bertugas selama 14 hingga 21 hari di tiga wilayah terdampak, yaitu Aceh Tamiang, Pidie Jaya, dan Aceh Utara.

Pengiriman pertama dilakukan oleh RS PMI Bogor, yang berangkat pada Jumat (12/12/2025) melalui jalur udara. Tim Mobile Clinic RS PMI Bogor yang dikirim ke Aceh didukung 1 dokter, 4 koordinator, serta dua perawat.

Selanjutnya, tim dari PMI Solo, PMI Provinsi DIY, PMI Kabupaten Bantul, dan PMI Provinsi Banten diberangkatkan pada Sabtu (13/12/2025). PMI Solo didukung 1 dokter, 1 koordinator, dan 3 perawat, PMI Bantul (1 koordinator, 1 sopir, 1 perawat, 1 dukungan psikososial, 2 bidan), PMI DIY (1 koordinator lapangan, 1 dokter, 2 perawat, dan 1 personel dukungan psikososial), PMI Banten (2 dokter, 2 bidan, dan 2 perawat).

Total personel yang dikerahkan sebanyak 25 orang, terdiri dari 5 dokter, 10 perawat, 4 bidan, 4 koordinator, dan 2 personel dukungan psikososial (PSP).

Tim membawa sejumlah peralatan medis penting, antara lain stetoskop, tensimeter, termometer, hecting set untuk menjahit luka, serta tas pertolongan pertama. Obat-obatan yang dibawa difokuskan untuk menangani kasus-kasus yang saat ini paling banyak terjadi, seperti ISPA, diare, penyakit kulit, gatal-gatal, demam, dan flu.

Menurut data Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes per 11 Desember 2025, jumlah kasus kesehatan di Aceh meliputi ISPA 4.727 kasus, penyakit kulit 4.199 kasus, diare 761 kasus, flu 694 kasus, dan demam 188 kasus.

Sekretaris Jenderal PMI, AM Fachir menyampaikan bahwa penguatan tenaga kesehatan dari luar Sumatera perlu dilakukan pada fase ini.

“Pada awal respon, kami memaksimalkan tenaga kesehatan lokal di Pulau Sumatera. Namun kini sudah memasuki minggu ketiga setelah bencana, dan banyak tenaga lokal mulai kelelahan. Karena itu, saatnya kami mengerahkan tenaga kesehatan dari luar Sumatera, terutama dari lokasi-lokasi terdekat,” ujar Fachir. (JB/03/Wid)