Jakarta, JaringBisnis. Program beasiswa Thohir Marshall MBA (TAMBA ) & Soeryadjaya Marshall MBA (SAMBA) periode kedua (tahun ajaran 2025-2026) dibuka mulai tanggal 1 Juli 2024 hingga 31 Agustus 2024.
Program ini bermaksud untuk memberikan kesempatan kepada profesional dan entrepreneur Indonesia untuk melanjutkan studi di luar negeri ke salah satu sekolah bisnis terbaik di Amerika Serikat, yaitu University of Southern California (USC) Marshall School of Business.
Program beasiswa TAMBA & SAMBA, yang diluncurkan oleh Alumni University of Southern California Indonesia (AUSCI) bersama Yayasan Mochamad Thohir dan William & Lily Foundation, bertujuan untuk mendukung entrepreneur dan profesional Indonesia untuk memajukan dan mengembangkan Indonesia lewat program studi magister (S2) International Business Education and Research (IBEAR) MBA 1 tahun.
Setelah mengirim 3 profesional dan entrepreneur pada periode pertama (tahun ajaran 2024-2025), di periode kedua ini (tahun ajaran 2025-2026), TAMBA dan SAMBA akan mengirimkan 2 kandidat lagi.
Garibaldi Thohir, Ketua Yayasan Mochamad Thohir, mengatakan: “Bersikap agile dan adaptif adalah sikap yang harus dimiliki oleh pemimpin bisnis ditengah persaingan bisnis global saat ini.
Kami mendukung program AUSCI bersama TAMBA & SAMBA, agar dapat membantu meningkatkan kemampuan penerima beasiswa dalam menghadapi tantangan dunia bisnis saat ini, dan melengkapi mereka dengan pola pikir yang strategis dan global. Melalui program ini, kami berharap dapat mengembangkan generasi pemimpin bisnis Indonesia berikutnya yang akan membentuk masa depan Indonesia.”
“Kami senang sekali melihat meningkatnya semangat dan antusiasme profesional dan entrepreneur untuk melanjutkan studinya di luar negeri. Ini menandakan bahwa ada dorongan lebih tinggi untuk belajar dan meningkatkan pengalaman internasional.
Di dunia bisnis saat ini, penting untuk mendapat perspektif baru, keterampilan lintas budaya, dan jaringan global yang luas. Hal ini dapat mendukung mereka sebagai pemimpin masa depan dalam dunia bisnis yang semakin global dan kompetitif,” kata Edwin Soeryadjaya, Pendiri William & Lily Foundation.
Ketua AUSCI, Anto Perwata mengatakan: “Melalui program TAMBA dan SAMBA, kami Alumni University of Southern California Indonesia (AUSCI), senang sekali dapat kembali melaksanakan beasiswa untuk belajar di USC Marshall School of Business.
Kami mengundang profesional dan entrepreneur dengan pengalaman kerja minimal 6 tahun dan menunjukkan potensi kepemimpinan yang kuat untuk mendaftar.”
Pelamar wajib mengisi formulir aplikasi secara online, dan mengunggah skor TOEFL/IELTS, GMAT serta pernyataan pribadi dan surat rekomendasi di website kami (http://ausci.org/scholarship). Jadwal submission adalah tanggal 1 Juli 2024 hingga 31 Agustus 2024.
Setelah seleksi administrasi, pelamar akan mengirim video pendek perkenalan diri berdurasi 3 menit, dan esai berdasarkan topik yang dikirim melalui email. Video dan esai ini harus diserahkan paling lambat pada 21 September 2024 pukul 17.00 WIB.
Kandidat terpilih wajib mengikuti wawancara offline dengan panitia seleksi pada 10 Oktober 2024. Seleksi dilanjutkan dengan wawancara akhir bersama panitia penerimaan University of Southern California (USC) pada 15 November 2024 dan pengumuman terakhir di 15 Desember 2024.
Penerima beasiswa TAMBA & SAMBA diharapkan memiliki komitmen untuk kembali ke Indonesia dan berkontribusi dalam pembangunan negara selama minimal 5 tahun setelah menyelesaikan studi.
Hal ini diterapkan untuk memastikan bahwa potensi lokal yang dikembangkan akan menerapkan manfaat dan pengetahuan yang diperoleh dari program MBA IBEAR untuk kemajuan Indonesia yang berkelanjutan, khususnya di bidang bisnis.
Risdianto, penerima beasiswa TAMBA & SAMBA 2023 menunjukkan antusiasmenya, “Melanjutkan studi S-2 di University of Southern California Marshall School of Business memberikan saya kesempatan untuk tidak hanya belajar dari para ahli di bidangnya, tetapi juga menikmati keuntungan studi di lokasi yang strategis.
USC terletak di pusat kota Los Angeles, yang terkenal dengan industri entertainment, bisnis, seni dan teknologinya. Selain itu, Los Angeles juga merupakan pusat untuk anak-anak muda yang inspiratif dan inovatif. Saya sangat bahagia bisa belajar di lingkungan seperti ini.”
Risdianto melanjutkan, “Selain itu, menjadi bagian dari Trojan Network memberikan nilai tambah yang luar biasa melalui pengetahuan, mentor, dan pemain bisnis inspiratif yang tahu bagaimana menemukan keseimbangan yang sehat antara kehidupan dan pekerjaan.
Melalui Trojan Network ini, saya memiliki kesempatan untuk terhubung dengan para profesional sukses dan pemimpin industri di Asia dan Indonesia, yang dapat membuka pintu bagi peluang dan kolaborasi bisnis di masa depan.”
“Minat mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri terus meningkat, dengan data terbaru menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua di ASEAN berdasarkan jumlah mahasiswa yang berkuliah di luar negeri, mencapai 59.224 orang.
Melalui program AUSCI TAMBA SAMBA ini, kami berharap dapat menemukan dan membentuk calon pemimpin baru bisnis Indonesia yang memiliki cara pandang dan pengalaman global,” Anto Perwata, Ketua AUSCI, menutup. (JB/01/Ole)