ATLANTIS SUBSEA POTENSI BESAR DI SEKTOR ENERGI

Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1.200.000.000 saham.

Jakarta, JaringBisnis. PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) akan menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1.200.000.000 saham. Perusahaan yang bergerak di bidang survei dan layanan untuk perusahaan energi ini menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1.200.000.000 saham. Besaran saham itu setara dengan 19,36% dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan, dengan harga Rp 100 per saham. Perseroan menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia selaku Underwriter untuk Penawaran Perdana Saham Perseroan.

Didirikan pada tahun 2016, Perseroan sudah memiliki pengalaman proyek survei dan inspeksi yang cukup luas, meliputi perairan domestik maupun di perairan internasional seperti di Laut Myanmar dan di Laut Thailand. Saat ini Perseroan memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan Perseroan seperti PT Timas Suplindo, PT Meindo Elang Indah, Timas Sapura Offshore JV dan PT Timas Samudera Indonesia.

Memasuki tahun 2023, Perseroan menyadari permintaan akan jasa survey dan inspeksi memiliki potensi yang sangat besar seiring dengan meningkatnya target pemerintah untuk meningkatkan produksi migas, terutama untuk perairan laut dalam dan potensi migas di daratan. Melihat potensi dan tantangan kedepannya Perseroan berencana untuk meningkatkan kapasitas dengan menambah peralatan dan meningkatkan kemampuan modal sehingga Perseroan dapat mengerjakan kontrak-kontrak yang sudah didapatkan serta kecukupan modal untuk mengikuti banyak proyek dan tender secara bersamaan. Untuk merealisasikan rencana tersebut Perseroan berencana untuk membeli peralatan baru dan memperkuat permodalan Perseroan dengan mennggunakan pendanaan yang diperoleh melalui Penawaran Umum Perdana Saham di Bursa Efek Indonesia.

Direktur Utama PT Artha Sekuritas Indonesia Tjung Sie Kiong , selaku penjamin pelaksana emisi efek memaparkan, “Perseroan telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 28 Maret 2024. Selama masa penawaran umum perdana saham pada tanggal 02 – 04 April 2024, saham PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk mendapatkan minat yang sangat positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik.

Dari aksi korporasi ini, perseroan akan menerima dana sebesar Rp120 miliar dimana dana yang diraih Perseroan dari IPO setelah dikurangi dengan biaya emisi, sekitar 43,52% akan digunakan untuk pembelian peralatan guna menunjang kegiatan operasional Perseroan di kemudian hari. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.” Beliau juga menambahkan “Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I yang diberikan secara cuma- cuma sebagai insentif bagi calon investor yang membeli saham pada Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan ini. Setiap pemegang 20 (dua puluh) saham baru Perseroan berhak memperoleh 29 (dua puluh sembilan) waran dimana setiap 1 (satu) waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Penawaran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 1 (satu) tahun sejak pencatatan. Harga pelaksanaan penawaran sebesar Rp 300,- per lembar. Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, yang mana seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja. Masa pelaksanaan waran mulai tanggal 16 Oktober 2024 sampai dengan 15 April 2025.” Yophi Kurniawan Iswanto – Direktur Utama Perseroan menyampaikan bahwa Perseroan melakukan corporate action melalui IPO dengan menjual saham baru di Bursa Efek Indonesia (BEI), langkah ini dilakukan untuk mendukung sumber pendanaan Perseroan dalam memenuhi kebutuhan modal kerja yang diperlukan dalam pelaksanaan kontrak – kontrak yang sudah Perseroan dapatkan. Selain itu dana IPO juga digunakan untuk menambah peralatan Perseroan untuk menunjang proyek Perseroan yang selama ini sebagian besar masih disewa dari pihak ketiga. Hai ini akan membuat Perseroan memiliki daya saing yang relatif lebih baik dan dapat menghadapi potensi serta tantangan kedepannya. Selain itu, tujuan Perseroan melakukan IPO juga guna untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Perseroan agar Perseroan memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik.

“Dengan adanya dana IPO maka Perseroan akan memiliki neraca (balance sheet) yang lebih kuat sehingga dapat memperoleh kontrak-kontrak baru yang lebih besar. Dengan demikian ke depannya Perseroan akan lebih dapat berkembang dan meningkatkan pendapatan Perseroan. Pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan profit Perseroan dan meningkatkan kemampuan pendanaan dari kas Perseroan untuk menghadapi tantangan ekspansi di masa depan. Selain itu dengan diperolehnyadana hasil IPO, Perseroan akan memiliki struktur permodalan yang semakin sehat.”

Beliau menambahkan bahwa potensi survei dan inspeksi tidak hanya untuk migas, namun survei dan inspeksi juga dapat dilakukan untuk energi baru terbarukan “Setelah IPO kami akan tetap membuka diri terhadap potensi bisnis agar bisa berkembang, potensi kedepannya dari survei dan inspeksi masih sangat besar dan tidak hanya pada minyak dan gas, untuk energi baru terbarukan pun membutuhkan survei dan inspeksi, momentum IPO ini akan memberikan percepatan kepada kami untuk tumbuh sekaligus memperkuat pondasi keuangan kami untuk menghadapi tantang ekspansi di masa depan”. Beliau juga menyampaikan “Survei dan inspeksi tidak bisa dilepas dari segala aspek pembangunan dan pengembangan di masa yang akan datang, untuk mewujudkan perencanaan yang matang dan tidak salah maka sangat dibutuhkan peran survei dan inspeksi untuk pelaksanaan pembangunan”. JB/01/Ole