ASDP RAUP LABA BERSIH RP447,31 MILIAR PADA 2024

Ilustrasi. (dok asdp)

Direktur Utama ASDP Heru Widodo, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan tonggak penting bagi perusahaan. “Pendapatan ASDP pada 2024 telah melampaui angka pendapatan sebelum pandemi 2019 yang sebesar Rp3,33 triliun. Bahkan naik 2% dibandingkan dengan pendapatan 2023 yang sebesar Rp4,92 triliun,” ujarnya.

“2024 bukan tahun yang mudah. Perusahaan menghadapi tekanan nilai tukar rupiah yang melemah, stagnasi tarif penyeberangan, dan dinamika perilaku pengguna jasa yang menuntut kecepatan dan digitalisasi. Namun kami tetap mampu mencatat pertumbuhan pendapatan dan menjaga keberlangsungan operasional secara optimal,” jelas Heru.

6,12 juta penumpang

ASDP juga mencatat efisiensi operasional yang baik. Hal itu tercermin dari operating ratio sebesar 67%, meningkat dari 2023 yang berada di angka 65%.

Demikian pula BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) tercatat sebesar 89%, sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya, namun tetap terkendali berkat pengendalian terhadap beban pokok usaha.

“Langkah efisiensi dan digitalisasi proses bisnis menjadi kunci kami dalam menjaga performa perusahaan di tengah tekanan biaya operasional,” tambah Heru.

Fokus pengendalian keuangan menjadi instrumen penting dalam menjaga stabilitas keuangan di tengah tekanan eksternal.

Rasio likuiditas ASDP juga menunjukkan kondisi keuangan yang sehat, di mana perusahaan memiliki kemampuan penuh untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini turut didukung dengan capaian EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) positif yang mencapai Rp1,14 triliun.

Sehat dan solid

Di sisi lain, pengakuan atas kinerja keuangan ASDP juga datang dari lembaga pemeringkat terkemuka. Pada 2024, ASDP meraih rating idAA+/Stable dari Pefindo yang mencerminkan kondisi keuangan yang sangat sehat dan solid untuk kategori BUMN.

Tak hanya itu, Kantor Akuntan Publik yang mengaudit laporan keuangan ASDP memberikan peringkat AA++ atau dinyatakan ‘sehat’. Hal tersebut memperkuat legitimasi bahwa perusahaan berada pada jalur yang benar dalam pengelolaan keuangan dan operasional.

Pencapaian ini sekaligus menandai bahwa strategi transformasi bisnis yang dilakukan ASDP dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan hasil nyata. Digitalisasi layanan, efisiensi biaya, serta tata kelola yang disiplin menjadi fondasi penting untuk menjawab tantangan industri transportasi di masa mendatang.

Sebagai wujud transparansi, ASDP secara rutin mempublikasikan laporan keuangan dan laporan tahunan yang dapat diakses publik, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya. “Keterbukaan informasi merupakan instrumen penting untuk meningkatkan kepercayaan sekaligus mengukur akuntabilitas kinerja perusahaan,” jelas Heru.

Langkah konkret ASDP dalam memperkuat tata kelola mendapatkan pengakuan nasional dalam penghargaan Indonesia Excellence Good Corporate Governance Awards 2025 yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi, akhir bulan lalu. ASDP dianugerahi penghargaan untuk kategori Ethics in Advancing Corporate Transparency through Digital Transformation and Integrity Commitment.

Heru menegaskan bahwa seluruh transformasi yang dijalankan ASDP, termasuk di bidang digitalisasi dan layanan pelanggan, senantiasa berpijak pada prinsip transparansi, partisipasi, dan integritas.

“Kami membangun ekosistem kerja yang bersih dan terbuka, karena kami percaya bahwa keberhasilan jangka panjang hanya bisa dicapai melalui tata kelola yang sehat,. Ke depan, kami juga akan terus memperkuat peran sebagai penyedia layanan penyeberangan yang andal, efisien, dan adaptif terhadap perubahan. Dengan pondasi yang kuat, ASDP siap melangkah menuju pertumbuhan yang berkelanjutan,” pungkas Heru. (JB/03/Wid)