ARSA FOUNDATION TINGKATKAN KOMPETENSI TERAPIS OLAHRAGA

Jakarta, JaringBisnis. National Sports Therapist Course 2024 yang dilakukan oleh Arsa Foundation berakhir beberapa waktu yang lalu. Menghadirkan 13 pemateri profesional, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para terapis olahraga sekaligus mendukung pengembangan industri olahraga di tanah air.

“National Sports Therapist Course 2024 adalah wujud nyata komitmen kami untuk mendorong profesionalisme terapis olahraga di Indonesia. Kami berharap pelatihan ini dapat memberikan kontribusi besar bagi kemajuan industri olahraga di tanah air, terutama menjelang berbagai ajang olahraga nasional maupun internasional,” kata Ketua Umum Perkumpulan Terapis Olahraga Indonesia (PTOI), Chairul Umam, M.Pd.

PTOI sendiri adalah institusi yang berkolaborasi dalam agenda pelatihan yang berlangsung selama tiga hari tersebut. Pelatihan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari terapis olahraga, pelatih, hingga mahasiswa yang ingin memperdalam pengetahuan di bidang terapis olahraga. Kegiatan ini menjadi platform penting untuk berbagi ilmu, teknik terbaru, serta pengalaman praktis dalam dunia terapi olahraga, yang terus berkembang seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap kesehatan dan performa atlet.

Ke-13 pemateri profesional hadir dari berbagai latar belakang, seperti dokter spesialis olahraga, fisioterapis, hingga pelatih kebugaran https://jaringbisnis.com/arsa-foundation-dan-ptoi-gelar-national-sports-therapist-course-2024/ . Mereka berbagi wawasan tentang teknik rehabilitasi, pencegahan cedera, dan optimalisasi performa atlet. Beberapa topik yang dibahas meliputi:

• Teknik Rehabilitasi Modern untuk Cedera Olahraga.
• Pencegahan Cedera Berbasis Data.
• Strategi Pemulihan Atlet dengan Teknologi Terbaru.
• Peran Terapis Olahraga dalam Meningkatkan Prestasi Atlet Nasional.

Salah satu peserta, Rudiansyah, yang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengatakan, “Materi yang disampaikan sangat relevan dengan tantangan yang saya hadapi di lapangan. Saya merasa lebih percaya diri dalam menangani cedera atlet setelah mengikuti pelatihan ini.” (JB/02/GLG)