AEROFOOD ACS PRODUKSI 58 RIBU INFLIGHT MEALS SETIAP HARI SELAMA LIBUR LEBARAN

Aerofood ACS yang bergerak di bidang layanan inflight catering mengoptimalkan kesiapannya dalam mendukung operasional penerbangan selama periode peak season libur Lebaran 1146H/2025, 21 Maret hingga 14 April 2025. (dok aerofood acs)

Jakarta, JaringBisnis. Garuda Indonesia Group melalui Aerofood ACS yang bergerak di bidang layanan inflight catering, terus mengoptimalkan kesiapannya dalam mendukung operasional penerbangan selama periode peak season libur Lebaran 1146H/2025, 21 Maret hingga 14 April 2025.

Hal tersebut dilaksanakan dengan memastikan kebutuhan inflight catering untuk mendukung operasional Garuda Indonesia Group dapat tersedia secara optimal.

Selama periode peak season libur Lebaran 2025, Aerofood ACS mencatatkan rata-rata produksi sedikitnya 58 ribu penyajian inflight meals setiap harinya. Jumlah tersebut meningkat sedikitnya 30% dibandingkan periode libur Lebaran 2024 dengan rata-rata 43.383 produksi inflight meals setiap hari.

“Aerofood ACS terus mengoptimalkan kesiapan operasionalnya untuk memastikan pelayanan yang berkualitas dan memenuhi prosedur keamanan pangan dengan standar internasional. Kesiapan ini dilaksanakan mulai dari kesiapan operasional, logistik bahan baku, mesin dan peralatan inflight material, kesiapan sumber daya manusia mulai dari chef dan staf profesional, hingga peralatan pendukung operasional siap beroperasi dalam kondisi prima,” tambah ujar Direktur Operasi Aerofood ACS, Yanti Herlina R. Siregar dalam keterangannya.

“Dengan dukungan penuh seluruh tim operasional dan pihak terkait, kami optimistis layanan kami akan berjalan lancar dan optimal sepanjang peak season Lebaran ini. Kami berkomitmen untuk memastikan setiap pelanggan dapat menikmati sajian berkualitas premium, menghadirkan cita rasa istimewa di tengah momen lebaran yang penuh kebahagiaan,” tambah Yanti.

1,9 juta kursi penerbangan

Selain memastikan kesiapan inflight meals, Garuda Indonesia Group juga mempersiapkan sedikitnya 1,9 juta kursi penerbangan untuk mendukung mobilisasi masyarakat melalui transportasi udara selama musim libur Lebaran, baik untuk rute domestik maupun rute internasional.

Kapasitas produksi yang disiapkan oleh Garuda Indonesia Group tahun ini, menjadi yang paling tinggi sejak tiga tahun terakhir.

Jumlah kursi tersebut terdiri dari 1.027.255 kursi yang dilayani melalui sedikitnya 5.710 penerbangan untuk Garuda Indonesia dengan mengoperasikan 61 pesawat yang terdiri atas 7 pesawat wide-body Boeing B777-300ER, 11 pesawat wide-body Airbus A330 Series, dan 43 pesawat narrow body Boeing B737-800NG.

Sementara itu Citilink mempersiapkan 902.830 kursi yang dilayani melalui sedikitnya 5.196 frekuensi penerbangan dengan mengoperasikan 31 armada A320 dan 3 armada ATR 72-600.

Adapun untuk mengoptimalkan operasional penerbangan selama periode peak season Lebaran, Garuda Indonesia Group turut merencanakan penambahan extra flight sebanyak 341 penerbangan, yakni 315 penerbangan Garuda Indonesia dan 26 penerbangan Citilink guna memenuhi kebutuhan pada rute-rute dengan keterisian yang tinggi.

Direktur Niaga Garuda Indonesia Ade R. Susardi mengungkapkan bahwa kesiapan layanan penerbangan yang dihadirkan oleh Garuda Indonesia Group khususnya dalam aspek safety, kesiapan armada, hingga ketersediaan jumlah kursi tersebut juga mencerminkan konsistensi pertumbuhan alat produksi Garuda Indonesia Group setiap tahunnya selaras dengan meningkatnya demand moda transportasi udara.

“Kami memahami bahwa Idul Fitri merupakan momen berkumpul bersama keluarga dan kerabat maupun berlibur dengan orang terdekat. Karena itu, Garuda Indonesia sebagai national flag carrier bersama anak usahanya, Citilink dan GMF AeroAsia, berkomitmen untuk memastikan kesiapan operasional penerbangan, utamanya untuk mengoptimalkan aksesibilitas transportasi udara bagi masyarakat dapat tersedia secara optimal sepanjang momentum libur Idulfitri 2025 ini,” ungkap Ade.

Pada periode liburan Lebaran tahun ini, Garuda Indonesia Group turut memproyeksikan adanya pertumbuhan jumlah penumpang sedikitnya 5-8% dibandingkan dengan peak season Lebaran pada tahun sebelumnya. (JB/03/Wid)