Jakarta, JaringBisnis. Meningkatnya volume sampah menjadi salah permasalahan di Jakarta yang mendesak dicarikan solusi yang tepat. Berdasar data Sistem Informasi Pengelolaan Nasional (SIPSN), pada 2024 volume sampah yang dihasilkan mencapai 3,17 ton meningkat 3,14 ton dibanding tahun sebelumnya.
Hal ini memperkuat urgensi untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengurangan serta pengelolaan sampah dengan baik dan benar demi keberlanjutan lingkungan.
Dalam upaya membantu penanganan permasalahan sampah di Jakarta, Allianz Indonesia melalui Yayasan Allianz Peduli dan bekerja sama dengan Duitin menyelenggarakan program ‘Allianz Peduli Waste Management Goes to School’. Program ini diluncurkan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 yang jatuh setiap 21 Februari..
Program yang merupakan bagian dari salah satu pilar Yayasan Allianz Peduli, yakni lingkungan dan dirancang untuk berjalan selama 3 tahun mendatang, Allianz berusaha meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam pengelolaan sampah di lingkungan sekolah.
Program ini memberikan pelatihan dan kegiatan edukasi mengenai pengelolaan sampah terhadap siswa sekolah secara luring (offline), dan dilengkapi dengan kegiatan daring (online) berupa social media challenge agar para siswa dapat menunjukkan bagaimana mereka menerapkan edukasi yang sudah diberikan dan menyebarluaskan positivisme peduli pengelolaan sampah ke khalayak ramai.
Ni Made Daryanti, Ketua Yayasan Allianz Peduli menyatakan program ‘Allianz Peduli Waste Management Goes to School’, merupakan komitmen Allianz untuk membangun generasi yang lebih peduli akan lingkungan. “Dengan sinergi bersama Duitin, kami ingin memberikan edukasi dan keterampilan pengelolaan sampah kepada siswa sekolah, sebagai langkah nyata untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan, yang sejalan dengan salah satu pilar Yayasan Allianz Peduli, yakni lingkungan,” jelas Ni Made Daryanti dalam keterangan yang diterima Sabtu (22/2/2025).
Dikatakan, fokus utama program ini adalah menanamkan kesadaran akan pentingnya daur ulang dalam pengelolaan sampah, serta mendorong aksi keberlanjutan melalui praktik daur ulang di rumah dan di sekolah. Untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan ini, Yayasan Allianz Peduli bekerja sama dengan Duitin selama periode tiga tahun sebagai mitra untuk menyediakan akses kepada kurang lebih 3.000 siswa beserta gurunya, dari 5 SMA yang berada di area Jakarta. Para siswa diajak untuk mengumpulkan dan menyetor sampah anorganik melalui aplikasi yang dikelola Duitin.
Siswa dari setiap sekolah diajak untuk mengumpulkan sampah-sampah anorganik, kemudian siswa akan membawa sampah tersebut ke sekolah untuk disetorkan. Sampah yang telah terkumpul kemudian akan diangkut oleh Duitin setiap dua pekan sekali dalam kegiatan yang dinamakan Pick Up Day.
“Kegiatan ini menjadi momen penting bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah, sekaligus digelar bersamaan dengan sesi edukasi, sehingga siswa tidak hanya terlibat dalam pengumpulan sampah tetapi juga mendapatkan wawasan lebih mendalam mengenai pentingnya daur ulang sampah,” tambahnya.
Sebagai bagian dari program ini, Yayasan Allianz Peduli juga menyediakan modul pembelajaran, edukasi mengenai sampah, dan juga berbagai aktivitas yang dirancang secara interaktif untuk mendukung pemahaman siswa dan guru tentang pengelolaan sampah.
Materi-materi yang disediakan dalam program ini meliputi presentasi untuk sosialisasi program di sekolah, informasi mengenai perbedaan tempat sampah terpilah yang dirancang khusus untuk mendukung kegiatan daur ulang, serta poster dan banner sebagai media promosi edukatif.
Melalui program ini, peserta juga dapat berpartisipasi secara individu maupun berkelompok di setiap sekolah. Di setiap sekolah, terdapat perwakilan waste ranger yang berperan sebagai penggerak utama dalam pengelolaan sampah, serta menyebarkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang efektif.
Melalui skema ini, para murid akan mengemban peran untuk mengedukasi warga sekolah, memantau jalannya program, serta mengimplementasikan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi warga sekolah dalam pemilahan dan pengurangan sampah.
Kegiatan training waste ranger sudah dilakukan Allianz dan Duitin pada tanggal 3 Februari 2025 dan diikuti oleh masing-masing dua orang perwakilan siswa dari SMA 7, SMAN 35, SMAN 14, SMAN 60, dan SMAN 86, bersama 5 guru pendampingnya.
Mengusung tema ‘Lead the Change, Save the Planet’, program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan intensif kepada siswa-siswi yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan kemampuan kepemimpinan yang kuat, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang aktif di sekolah mereka.
Selain sesi inagurasi yang menjadi awal perjalanan para Waste Ranger, kegiatan ini juga diakhiri dengan kunjungan ke kantor operasional Duitin. Di sana, para peserta dapat melihat secara langsung proses pemilahan dan daur ulang sampah, yang memberikan wawasan praktis dan memperkaya pemahaman mereka tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.
“Kami berharap dengan mengajak generasi muda untuk semakin peduli terhadap lingkungan, masyarakat yang lebih luas akan turut terdorong untuk mengambil peran lebih aktif. Allianz menyadari bahwa dibutuhkan dukungan dan kerja sama semua pihak, baik individu maupun kelompok, untuk melindungi masa depan bumi,” tutup Ni Made Daryanti. (JB/03/Wid)