Magelang, JaringBisnis. Bertempat di aula SMP 2 Magelang, 250 siswa kelas VII mengikuti edukasi tentang budaya bersepeda untuk menghambat krisis iklim, Kamis (13/2/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, salah satu pendekatan pembelajaran pada Kurikulum Merdeka.
“Salah satu langkah nyata yang bisa dilakukan untuk melawan perubahan iklim adalah dengan menjadikan sepeda sebagai salah satu sarana bertransportasi, menjadikan sepeda sebagai alat bermobilisasi sehari-hari,” kata narasumber dari Indonesia Cycling Embassy, Mas Yoga. Pegiat sepeda ini mengatakan, akibat terjadinya perubahan iklim maka ada 7 juta manusia yang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang disebabkan oleh polusi udara. Data ini dikutip dari World Health Organization (WHO).
Karena itu, Yoga mengajak para siswa untuk membangun budaya bersepeda dan menyukseskan Gerakan Magelang Bersepeda untuk Kerja dan Sekolah. Gerakan ini dicanangkan Pemerintah Kota Magelang pada Peringatan Hari Sepeda se-Dunia, Juni 2024 lalu.

Bukan hanya paparan, edukasi budaya bersepeda ini juga dikemas dengan permainan dan kuis sehingga menarik perhatian para siswa. Endang , Guru SMP 2, menuturkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membangun karakter siswa. “Sesuai dengan salah satu dari 6 elemen pelajar Pancasila yaitu bernalar kritis dan kreatif.” Endang berharap setelah kegiatan ini dapat berlanjut dengan aktivitas belajar di luar kelas yang dilakukan dengan bersepeda.
Pada sesi penutup, Mas Yoga memperkenalkan Indonesia Cycling Embassy (ICE), sebuah organisasi pegiat sepeda yang berpusat di Jakarta dan baru berdiri pada tahun 2024. ICE mengajak setiap orang menjadi duta (ambassador) bersepeda, sekaligus membangun budaya bersepeda yang aman, nyaman, serta menggembirakan semua orang.
Visi ICE adalah menjadikan Indonesia sebagai negara yang ramah sepeda, sekaligus menjadikan sepeda sebagai alat mobilitas utama bagi masyarakat. “Ada dua misi utama, pertama, proaktif dalam kampanye ‘satu sepeda sejuta sahabat’, merangkul semua genre sepeda, juga mendukung lomba-lomba sepeda lintas genre. Kedua, mendorong pemerintah untuk menciptakan dan melaksanakan kebijakan yang pro-sepeda, seperti pembangunan infrastruktur bersepeda, regulasi yang mendukung, dan insentif bagi pengguna sepeda.” (JB/02/YOG/GlG)