Jakarta, JaringBisnis. Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan hingga kini Airin Rachmi Diany menjadi cikal bakal calon Gubernur Banten terkuat dan terpopuler.
“Bahkan mantan Walikota Tangerang Selatan dua periode itu seperti seng (tidak) ada lawan sepadan di Banten dari segi elektabilitas maupun popularitas,” kata Selamat Ginting di Jakarta, Sabtu (11/5).
Menurutnya, hasil pemilu legislatif 2024 lalu mencatat Airin Rachmi Diany sebagai peraih suara terbanyak ketiga se-Indonesia. Sehingga kapasitas dan kapabilitas Airin sesungguhnya sudah berada di tingkat nasional, bukan sekadar provinsi lagi.
Untuk Provinsi Banten, lanjut Ginting, Airin yang baru pertama kali mengikuti pemilu legislatif DPR RI ternyata jauh berada di atas Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan mantan Gubernur Banten Rano Karno dari PDIP, serta para petahana lainnya.
“Untuk pemilihan gubernur faktor figur menjadi nomor satu dibandingkan faktor partai politik. Airin sebagai kader Partai Golongan Karya (Golkar) menjadi tambah lengkap. Apalagi Golkar juga menjadi partai yang meraih kursi terbanyak di DPRD Banten, bersama PDIP dan Gerindra, yakni 14 kursi,” ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas itu.
Selain tiga partai tersebut, lanjut Ginting, masih ada PKS yang meraih 13 kursi dan Demokrat 11 kursi. Maka partai-partai tersebut sudah mengukur diri jika akan mengajukan cikal bakal calon Gubernur Banten.
“Karena Airin seng ada lawan, maka partai-partai itu justru akan berebut untuk menjadi cikal bakal calon wakil gubernur mendampingi Airin,” ungkap Ginting yang berpendidikan doktoral ilmu politik itu.
Diungkapkan, para mantan Gubernur Banten seperti Rano Karno dari PDIP maupun Wahidin Halim yang kini bergabung ke Partai Nasdem, kini tinggal kenangan, karena taji politiknya sudah lemah.
“Airin memiliki jaringan keluarga yang berpengaruh dalam lingkungan pemerintahan dan politik di tanah Banten. Termasuk catatan positif Airin saat memimpin Kota Tangerang Selatan selama dua periode. Belum lagi kekuatan Partai Golkar yang merata di provinsi tersebut sejak era Orde Baru hingga kini membuatnya sulit untuk dibendung,” ujar Ginting yang lama menjadi wartawan nasional bidang politik ini.
Sehingga, lanjut Ginting, jika sekarang muncul tokoh-tokoh lokal yang akan maju dalam Pilgub Banten, hanya sebagai penggembira untuk mendapatkan simpati agar bisa diduetkan dengan Airin.
Belum lagi dari hasil survei elektabilitas Airin mustahil dikejar kandidat lain. “Jadi hal yang mustahil Airin dapat dikalahkan jika belum muncul tokoh sepadan,” pungkas Ginting. (JB/01/Ole)