ASTRA HONDA SDGS FUTURE LEADERS 2025 NYALAKAN AKSI SOSIAL BERKELANJUTAN

Tim Pemuda Berkarya dari Universitas PGRI Madiun melalui program Program Pemberdayaan Petani Madu di Dusun Maron Madiun, menjadi juara 1 Astra Honda SDGs Future Leaders 2025. (dok yayasan ahm)

Jakarta, JaringBisnis. Yayasan Astra Honda Motor (Yayasan AHM) menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan dengan menggandeng generasi muda melalui program Astra Honda SDGs Future Leaders 2025 (SFL).

Mengusung tema “Synergy for Sustainability”, program Astra Honda SDGs Future Leaders 2025 diikuti secara antusias oleh 259 tim mahasiswa dari 116 perguruan tinggi di 29 provinsi melalui ide kontribusi sosial yang berdampak bagi masyarakat di masing-masing wilayah.

Astra Honda SDGs Future Leaders 2025 merupakan kompetisi adu gagasan yang diimplementasikan langsung saat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk memberikan kontribusi sosial dari para pelajar tingkat Perguruan Tinggi.

Ajang ini mendorong mahasiswa dapat merancang solusi kreatif dan inovatif terhadap berbagai isu sosial berbasis SDGs di bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Program ini bertujuan menumbuhkan kepedulian sosial sekaligus menyiapkan pemimpin generasi muda yang unggul dan berdaya saing global.

Ketua Yayasan AHM Ahmad Muhibbuddin menyampaikan Astra Honda SDGs Future Leaders 2025 menjadi wadah penting bagi mahasiswa untuk menumbuhkan kapasitas kepemimpinan sosial generasi muda Indonesia. Ajang ini menjadi wadah mahasiswa untuk menjadi katalisator perubahan sosial sekaligus mendorong percepatan pencapaian SDGs di berbagai daerah di Indonesia.

“Program Astra Honda SDGs Future Leaders 2025 kami rancang untuk mendorong lahirnya pemimpin masa depan yang mampu menjawab tantangan sosial masyarakat. Kami ingin mengajak mahasiswa memiliki kepekaan sosial dengan turut andil menciptakan solusi berkelanjutan, berdampak dan memberikan value bagi generasi muda,” ujar Muhib.

Tiga pemenang

Pada ajang Astra Honda SDGs Future Leaders, para peserta ditantang untuk menjawab keresahan sosial yang terjadi di masyarakat untuk dinilai oleh para juri yang kompeten. Pada rangkaian kegiatan, para peserta mengikuti proses seleksi, penilaian proposal project, presentasi, hingga penilaian lapangan dampak implementasi di masyarakat. Keseluruhan tahapan tersebut guna memastikan setiap inisiatif berjalan secara terukur, kolaboratif, dan berdampak jangka panjang.

Rangkaian program Astra Honda SDGs Future Leaders 2025 yang digelar pada periode Juli–November 2025 memilih tiga tim terbaik berdasarkan kreativitas, kebermanfaatan program, dan potensi keberlanjutan. Implementasi ide ketiga tim pemenang ini didukung Yayasan AHM dengan total pendanaan program senilai Rp126 juta.

Setelah melalui seleksi ketat, Tim Pemuda Berkarya dari Universitas PGRI Madiun terpilih menjadi juara. Peringkat dua ditempati Tim Gehu besutan Universitas Diponegoro, disusul Tim Tim Arunika Berdaya dari Universitas Gadjah Mada.

Selain mendapat beasiswa pendidikan, tim Pemuda Berkarya mendapat Rp 10 juta, Tim Gehu (Rp7,5 juta), dan Tim Arunia Berdaya (Rp5 juta), tiga tim terbaik tersebut mendapatkan pendanaan program bagi seluruh tim terbaik, para peserta juga mendapatkan pendampingan secara intensif dari mentor profesional selama masa implementasi.

Program Pemberdayaan Petani Madu di Dusun Maron Madiun mengantarkan Tim Pemuda Berkarya dari Universitas PGRI Madiun sebagai yang terbaik. Program kerja dari para peserta ini dapat memberikan manfaat ke puluhan petani madu.

Dalam karya terbaik Astra Honda SDGs Future Leaders 2025, tim Pemuda Berkarya hadir memberikan solusi yang dibutuhkan masyarakat setempat. Hal ini tercermin dari sambutan positif Kelompok Tani Dusun Maron Madiun terhadap implementasi program yang diusung.

Tim asal Jawa Timur ini merancang sumber pakan lebah melalui penanaman berbagai jenis pohon bunga. Pembuatan alat pemanen madu modern yang didukung penerapan Internet of Things (IoT) untuk penyiraman pohon bunga sebagai sumber pakan lebah sangat membantu para petani dalam menjalankan budidaya Lebah Klanceng sebagai penghasil madu lokal.

Sebagai bentuk keberlanjutan, inisiasi wisata edukasi tentang pemberdayaan lebah menjadi alternatif pendapatan baru bagi para petani, selain hasil panen madu.

“Kami ucapkan terima kasih atas apresiasi dan dukungan yang diberikan oleh Yayasan AHM untuk generasi muda. Sebagai mahasiswa, kami diberikan ruang untuk hadir dan langsung terjun di masyarakat dalam menjawab isu sosial terkait ekonomi dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Yoga Ferry Pradana, Ketua Tim Pemuda Berkarya.

Tidak kalah menarik, Tim Gehu besutan Universitas Diponegoro mendapatkan pendanaan dengan mengusung program ‘Mengubah Limbah Tahu Menjadi Pupuk Cair Biofertilizer’ di Desa Gogik Semarang yang dapat memberikan manfaat bagi puluhan petani.

Tim Arunika Berdaya dari Universitas Gadjah Mada juga berkesempatan mendapatkan pendanaan program melalui program ‘Aksi Konservasi Demi Keberlanjutan Energi dan Air’ di Pesisir Pantai Kayu Arum Gunungkidul Yogyakarta yang mampu memberikan manfaat bagi ratusan pengunjung setiap bulannya. (JB/03/Wid)