Jakarta, JaringBisnis. Modifikasi telah menjadi salah satu hobi populer bagi para pengguna skutik premium MAXI Yamaha. Pasalnya, modifikasi tidak hanya membuat tampilan motor menjadi lebih unik dan berbeda, tetapi juga menggambarkan identitas serta rasa bangga dari pengguna motor itu sendiri.
Untuk memfasilitasi hobi ini, Yamaha menggelar ajang CustoMAXI 2025. Event yang berlangsung sepanjang September-Oktober 2025 berlangsung di 6 kota besar di Indonesia dan diikuti oleh lebih dari 400 bikers pengguna XMAX, NMAX, AEROX serta LEXI lintas generasi.
Pada event CustoMAXI 2025, model XMAX dan NMAX memang lebih banyak mendominasi arena kontes melalui ubahan-ubahan premium dengan budget yang fantastis. Tidak heran jika kedua model ini sukses mencuri perhatian pengunjung hampir disemua seri kompetisi.
Namun dipenghujung rangkaian event atau seri ke-6 kontes yang digelar di Kota Banda Aceh, ada fenomena menarik. Skutik LEXI LX 155 milik M Yasser, sukses tampil memukau dan mendapatkan atensi tinggi dari para dewan juri dan didapuk sebagai pemenang kelas Super MAXI dan berhak untuk melaju ke tahap Grand Final di Jakarta, Desember mendatang.
Hal itu disebabkan skutik LEXI LX 155 yang notabene merupakan entry level di kategori MAXI Yamaha ternyata juga dapat tampil artistik melalui sentuhan modifikasi yang tepat.
“Meskipun sebagai entry level di kategori MAXI Yamaha, ternyata LEXi LX 155 menunjukan kualitasnya sebagai salah satu skutik favorit bagi para penghobi modifikasi. Event CustoMAXI Aceh menjadi buktinya, selain jumlah peserta yang banyak menurunkan model ini sebagai jagoan kontesnya, sentuhan-sentuhan perubahan pada LEXi LX 155 juga berhasil mencuri atensi pengunjung, karena ubahan yang disuguhkan sangat artistik dan membuat motor tampil beda,” ungkap Rifki Maulana, Manager Public Relation, YRA & Community, PT YIMM.
Japan Look
Mengusung konsep Japan Look, LEXi LX 155 milik M Yasser telah mendapatkan sentuhan full air-brush diseluruh bagian body motor. Tema grafis yang diangkat adalah helm milik salah seorang pembalap MotoGP pada seri Motegi yang menampilkan gambar bunga mawar, bangunan tradisional Jepang, serta sosok Samurai yang dikelir dengan seni goresan artistik.
Selain body cover, area kaki-kaki juga mendapat modifikasi yang cukup banyak, mulai dari kedua velg yang menggunakan milik XMAX dengan ukuran 15 inci, ban bertapak lebar, suspensi depan up-side down, suspensi belakang mono-shock, sistem pengereman yang ditingkatkan, hingga cakram ganda pada roda bagian depan.
Semua part yang digunakan menggunakan part aftermarket premium sehingga tidak hanya membuat tampilan motor menjadi lebih gahar tetapi juga meningkatkan performa berkendara.
Ubahan yang cukup menarik pada motor LEXI LX 155 Yasser juga datang dari bagian stang kemudi yang diganti dengan stang milik T-MAX sehingga membuat gaya berkendara menjadi terlihat seperti motor cruiser big bike.
Area pencahayaan juga diubah meskipun minimalis, dengan menambahkan running light RGB pada lampu depan dan billed pada bagian lampu belakang.
Meskipun modifikasi terlihat kompleks dan turun di kelas Super MAXI yang terbilang kelas elit, namun yang mengesankan adalah biaya yang dikeluarkan M Yasser untuk menghasilkan motor juara itu tergolong cukup efisien, yakni hanya sekitar Rp40 jutaan. Ini jelas sangat terjangkau jika dibandingkan para pemenang Super MAXi lainnya yang biaya modifikasi bisa tembus hingga ratusan juta.
“Sebetulnya dengan budget terjangkau, kita bisa menghasilkan karya modifikasi yang bagus dan berkelas. Kuncinya ada di konsep yang matang. Jika konsepnya tidak clear, pasti di tengah jalan akan banyak perubahan,” jelas M Yaser.
“Melalui event CustoMAXI ini saya membawa motor LEXi LX 155 karena masih belum banyak modifikator yang serius menggarap motor ini. Jadi saya sengaja mau menunjukkan bahwa LEXi LX 155 juga punya potensi untuk digarap, meskipun dengan budget yang efisien,” tambahnya. (JB/03/Wid)















