GELAR PELATIHAN TEMATIK, PERTAMINA PERKUAT BISNIS PESERTA PERTAMINA UMK ACADEMY 2025

PT Pertamina (Persero) menggelar pelatihan tematik bagi ratusan pelaku usaha mikro dan kecil peserta program Pertamina UMK Academy 2025. (dok pertamina)

Jakarta, JaringBisnis. PT Pertamina (Persero) terus melakukan berbagai inovasi agar program Pertamina UMK Academy dapat membantu para pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) usaha naik kelas lebih cepat. Salah satunya dengan menggelar pelatihan tematik bagi ratusan pelaku UMK peserta Pertamina UMK Academy 2025.

Pelatihan tematik ini diikuti para peserta berdasarkan sektor usaha ditekuni seperti craft, furniture, jewelry, food and beverage (F&B), agribisnis, jasa, teknologi, fashion dan wastra. Dengan adanya pelatihan yang terfokus sesuai sektor usaha, peserta tidak hanya mendapatkan ilmu secara teori, tetapi juga praktik langsung dengan didampingi para mentor ahli di bidangnya.

“Melalui pelatihan tematik ini diharapkan UMK dapat mengembangkan usaha sesuai sektornya, di mana mereka mendapatkan tambahan pengetahuan yang lebih spesifik, seperti untuk kelas fesyen lebih kepada trend mode, manajemen rantai pasok, dan lain-lain. Dengan demikian UMK lebih fokus dalam pengembangan usahanya, sehingga siap bersaing dan menjadi pemimpin pasar di sektor usaha yang ditekuninya,” ungkap Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron dalam keterangannya.

Beberapa pemateri profesional yang didatangkan dalam pelatihan ini antara lain pendiri dan Direktur Kreatif Pyo Jewelry Luthfia Fataty, pemilik Panda Food Stenly Hendi Avanda, pendiri perusahaan beras organik Sirtanio Organik Indonesia serta Satu Atap Coworking Space Surabaya Ahmad Tessario, serta pengamat mode dan salah satu pendiri Indonesia Fashion Chamber Lisa Fitria.

Datangkan manfaat

Peserta Pertamina UMK Academy 2025, Novita Hermawan, owner Agrominafiber, mengatakan pelatihan itu membuka wawasan tentang tren desain global, manajemen bisnis, dan pemasaran digital. “Pelatihan ini mendukung peningkatan kapasitas UMKM agar mampu menghasilkan produk yang punya daya saing internasional,” ujarnya.

Dimita Agustin, pemilik Dara Baro, mengaku lebih memahami cara menghitung ongkos produksi yang lebih efisien setelah mengikuti kelas tematik fesyen. Ia jadi mengetahui perbedaan katalog, lookbook, serta line sheet dan penerapannya dalam pemasaran. “Kelas ini bukan cuma menambah ilmu, tapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan brand saya,” ucap dia.

Sedangkan Achmad Em, owner Kopi Kalimantan, mendapat wawasan baru tentang strategi pengembangan brand, inovasi produk, serta pengelolaan sumber daya manusia lewat kelas tematik F&B. Achmad meyakini pengetahuan itu akan meningkatkan daya saing produknya di pasar kopi yang semakin kompetitif.

Melalui Pertamina UMK Academy 2025, Pertamina meneguhkan komitmen dalam mendukung UMKM naik kelas. Inisiatif ini selaras dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, yaitu menciptakan lapangan kerja berkualitas, memperkuat industri kreatif, dan menumbuhkan kewirausahaan melalui berbagai pelatihan serta akses permodalan bagi UMKM. Upaya ini menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. (JB/03/Wid)