Jakarta, JaringBisnis. Sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang bergerak di bidang pembiayaan dan pembangunan, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)/PT SMI menegaskan komitmennya untuk mendukung percepatan dan pemerataan pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Komitmen tersebut disampaikan oleh Direktur Operasional dan Keuangan PT SMI Aradita Priyanti dalam kunjungan ke Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, awal pekan ini.
“Terkait dengan komitmen PT SMI terhadap ESG dan juga terhadap pembiayaan proyek-proyek yang hijau dan berkelanjutan, dapat kami disampaikan bahwa per September 2025 untuk portofolio pembiayaan PT SMI yang berkait dengan energi terbarukan ini adalah sebesar 20,9% itu adalah terkait climate-related project, kemudian 9% adalah terkait dengan coal-fired,” ungkap Aradita seperti dikutip kemenkeu.go.id.
Portofolio climate-related PT SMI terdiri atas sektor energi terbarukan sebesar 15,7%, air minum dan sanitasi sebesar 2,0%, energi baru sebesar 1,6%, dan transportasi urban – LRT sebesar 1,6%. Sebagai bagian dari komitmen pembiayaan hijau, sejak 2018 PT SMI juga telah melakukan moratorium untuk proyek-proyek yang berkaitan dengan batu bara.
Salah satu contoh konkret dukungan PT SMI terhadap pembiayaan berkelanjutan adalah terhadap PT Citra Multi Energi dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Sion di Desa Sionom Hudon Selatan, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Proyek senilai USD 30,8 juta ini memperoleh dukungan pinjaman dari PT SMI sebesar USD 21,2 juta.
“Proyek ini juga mendukung pengembangan energi baru dan terbarukan dan juga berkontribusi dalam pengurangan emisi gas rumah kaca dan juga mendukung pencapaian SDG, khususnya SDGs nomor 1, 7, 9, dan 13,” jelas Aradita.
Pada 2024, PLTM Sion menghasilkan 81,3 GWH energi bersih yang menopang kegiatan ekonomi-sosial masyarakat dan turut berkontribusi terhadap pengurangan jejak karbon yang berwawasan lingkungan.
Dari sisi ekonomi, proyek ini menyediakan pasokan listrik yang stabil, membuka lapangan kerja lokal selama proses pembangunan dan operasional, juga menambah pendapatan asli daerah melalui pajak. Secara sosial, PLTM Sion meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan akses listrik yang lebih baik dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Sementara dari sisi lingkungan, PLTM Sion tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan selama operasinya, juga berkontribusi terhadap pengurangan jejak karbon sektor ketenagalistrikan di Indonesia. (JB/03/Wid)















