SINAR MAS TEGASKAN KOMITMEN KEBERLANJUTAN DI FORUM IISF 2025

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan CEO Danantara, Rosan Roeslani saat mengunjungi Anjungan Sinar Mas di Indonesia International Sustainability Forum (IISF), Jakarta (10/10/2025) lalu. (dok sinar mas)

Jakarta, JaringBisnis. Sejumlah pilar usaha Sinar Mas turut ambil bagian dalam gelaran Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025 di Jakarta Convention Center. Keikutsertaan ini menjadi bagian dari upaya mendorong percepatan transisi ekonomi Indonesia menuju arah yang lebih inklusif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Dalam diskusi panel bertema “What is the Business Case for Investing in Nature?”, Chief Sustainability Officer Asia Pulp & Paper (APP) Group, Elim Sritaba menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan kelestarian lingkungan.

“Tanpa hutan yang sehat dan berkelanjutan, industri ini tidak dapat bertahan. Karena itu, pengelolaan hutan secara bertanggung jawab adalah dasar dari pertumbuhan kami,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).

Elim juga memaparkan inisiatif Regenesis, strategi keberlanjutan terbaru APP yang memperkuat pendekatan ‘do no harm’ menjadi ‘regenerative’. Melalui inisiatif ini, perusahaan fokus pada restorasi ekosistem dan perlindungan keanekaragaman hayati. APP bahkan mengalokasikan dana sebesar US$30 juta per tahun selama 10 tahun ke depan untuk mendukung program restorasi dan konservasi melalui Forest Positive Policy.

Tak hanya itu, Elim juga mengajak berbagai pihak—mulai dari lembaga keuangan hingga organisasi konservasi—untuk berkolaborasi menciptakan nilai ekonomi berkelanjutan. Menurutnya, upaya tersebut sejalan dengan berbagai kebijakan pemerintah seperti moratorium hutan dan lahan gambut, sertifikasi legalitas kayu, hingga peta jalan FOLU Net Sink 2030.

Di hari yang sama, APP Group menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Lubrizol untuk menjajaki kerja sama dalam pengembangan solusi kertas dan kemasan berkelanjutan, menggabungkan keunggulan APP di bidang manufaktur dengan kepakaran Lubrizol di bidang teknologi kimia.

Dorong industri sawit jadi pilar ketahanan pangan

Sementara itu, Sinar Mas Agribusiness and Food menyoroti peran strategis industri sawit dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produktivitas yang tetap menjaga ekosistem dan masyarakat sekitar. Hal ini tertuang dalam kerangka kerja Collective for Impact.

Chief Sustainability and Communications Officer Sinar Mas Agribusiness and Food, Anita Neville, mengatakan bahwa tantangan keberlanjutan hanya bisa dijawab melalui kolaborasi.

“Melalui model closed-loop terintegrasi, kami menyediakan pelatihan, akses pembiayaan, teknologi, dan pasar bagi petani,” ujarnya dalam panel diskusi “Feeding the Future: Sustainable Innovation to Boost Agriculture Productivity”.

Program seperti Sawit Terampil dan dukungan terhadap peremajaan sawit rakyat (PSR) dinilai mampu memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di tengah ancaman perubahan iklim.

Hal ini diperkuat dalam sesi panel berikutnya bertema “Green Business Building”, saat CEO Nature-Based Solutions Sinar Mas Agribusiness and Food, Götz Martin, menegaskan pentingnya model bisnis hijau yang layak dan teruji.

“Bisnis hijau berhasil karena memiliki nilai tambah untuk memperbaiki kondisi planet, bukan sekadar tren,” ujarnya.

Komitmen keberlanjutan Sinar Mas juga ditunjukkan dengan menghadirkan pelaku UMKM binaan dari berbagai pilar usaha. Di sektor agribisnis, mereka tergabung dalam program Bright Future Initiative, yang telah membina lebih dari 100 UMKM lokal.

Sementara di bidang teknologi dan data, unit usaha XLSmart memperkenalkan robot Xiao Qi berbasis kecerdasan buatan (AI), hasil pengembangan ASIX Indonesia—akselerator AI kolaborasi antara Sinar Mas dan China Mobile. Robot ini dirancang untuk mendukung pelayanan publik interaktif selama pameran berlangsung.

Dari sektor properti, Sinar Mas Land menegaskan bahwa keberlanjutan menjadi fondasi utama strategi bisnis. Advisor President Office Sinar Mas Land, Ignesjz Kemalawarta, menjelaskan bahwa prinsip ramah lingkungan telah diterapkan sejak tahap desain kawasan hingga pengembangan energi rendah karbon.

“Kami bekerja sama dengan Chandra Asri untuk penggunaan aspal berbahan limbah plastik, serta menerapkan skema green loan dengan bank mitra untuk proyek-proyek berstandar green building,” ungkapnya.

Selain itu, Sinar Mas Land juga mengembangkan green jobs melalui edukasi dan pelatihan internal, termasuk integrasi prinsip keberlanjutan dalam proses rekrutmen dan pelatihan karyawan. “Kami mendorong agar setiap individu dalam organisasi memiliki pemahaman kuat tentang sustainability sejak hari pertama kerja,” imbuh Ignesjz.

Perkuat kolaborasi lintas sektor

Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman, menegaskan bahwa IISF menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.

“Forum ini membuka ruang bagi kami untuk saling belajar dan bermitra dengan lembaga yang memiliki kepedulian serupa, khususnya dalam pengembangan teknologi digital dan energi bersih. Ini demi mewariskan bumi yang lestari bagi generasi mendatang,” katanya. (JB/03/Wid)